Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Secercah Harapan dan Kemiripan Liverpool dengan Indonesia

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Sabtu, 12 Januari 2019 | 16:45 WIB
Liverpool dan Indonesia
BOLASPORT.COM
Liverpool dan Indonesia

Bak pinang dibelah dua, kisah Liverpool dan sepak bola Indonesia dulu dan sekarang bisa dibilang mirip-mirip.

Fans Malaysia:eh bro, kapan ya terakhir kali timnas senior Indonesia juara?”

Indonesia:emm….”

Malaysia:hahaha sudah terlalu lama bro, sampai lupa ‘kan!”

Mungkin begitu percakapan yang terjadi andai ada fans asal Indonesia dan Malaysia saling ejek tentang prestasi timnas masing-masing.

Ejekan tersebut mungkin terasa menyakitkan, menyakitkan karena hal itu benar adanya sesuai fakta yang ada.

Indonesia memang hanya bisa jadi penonton saat timnas negara tetangga silih berganti menjadi juara.

Pernah dengar hal serupa?

Pasti pernah. Andai ada fans Liverpool di sekitar kalian, ejekan serupa pasti sering terdengar.

Tak hanya sekadar itu, sama-sama sudah lama puasa gelar, Liverpool dan Indonesia saat ini juga sepertinya memiliki kemiripan dan secercah harapan dalam sepak bola mereka.

Sama-sama (Tidak) Keren

SEA Games 1991 di Manila. Itu adalah jawaban pertanyaan yang diajukan oleh fans Malaysia di atas.

Sudah 28 tahun timnas senior Indonesia puasa gelar setelah medali emas yang saat itu diraih Ferril Hattu dkk dengan mengalahkan Thailand di partai puncak.


Tim nasional Indonesia merayakan keberhasilan mereka meraih medali emas pada SEA Games 1991 di Stadion Rizal Memorial Stadium, Manila, FIlipina, pada 4 Desember 1991.(DODDY M GURNING/BOLA)

Kala itu, gelaran sepak bola SEA Games memang masih mempertandingkan timnas senior. Aturan untuk wajib menurunkan timnas U-23 baru dimulai pada SEA Games 2001.

Bukan waktu yang singkat memang untuk tak pernah meraih gelar, bahkan mungkin saat ini sudah sangat sedikit orang Indonesia yang mengingat tentang kemenangan tersebut.

Selisih satu tahun sebelumnya, lebih tepatnya musim 1989-1990, Liverpool berhasil menjadi juara kasta teratas Liga Inggris yang saat itu masih bernama First Division.

Diarsiteki oleh “King” Kenny Dalglish, gelar tersebut menjadi gelar terakhir Liga Inggris yang diraih Liverpool hingga saat ini.

Sejak sepak bola negeri Elizabeth II berubah nama jadi Premier League pada 1992, Liverpool belum pernah mengangkat piala itu lagi.

Paling pol, Liverpool hanya jadi runner-up, yaitu pada musim 2008-2009 dan 2013-2014.

Indonesia lebih keren (atau tidak keren?) daripada Liverpool soal hal ini.

Tim Garuda lima kali (LIMA KALI!) hampir juara dan hanya jadi runner-up dalam gelaran Piala AFF atau yang dulu disebut dengan Piala Tiger.

Tapi kini pendukung Liverpool dan Indonesia mungkin bisa melupakan sejarah kelam itu. Kini muncul secercah harapan untuk mereka berjalan menuju ke arah yang lebih baik.

Harapan Baru

Kedatangan Virgil van Dijk dan Alisson Becker seperti mengubah wajah pertahanan Liverpool.

Dari yang sebelumnya mirip tim yang cuma bisa menyerang dan gelagapan ketika bertahan, The Reds kini menjelma jadi tim dengan pertahanan terbaik di Eropa.

Statistik dan puncak klasemen sementara Liga Inggris mengatakan hal itu.


Bek tengah Liverpool, Virgil van Dijk, dalam laga melawan Wolverhampton Wanderers ( TWITTER.COM/LFC )

Musim ini, lebih dari dua kesempatan saat jadi runner-up dahulu, sepertinya jadi kesempatan terbaik bagi Liverpool untuk buka puasa gelar Liga Inggris yang sudah mereka jalani hampir tiga dekade lamanya.

Mirip dengan Liverpool, Indonesia punya cerita serupa.

Di Indonesia, sosok Van Dijk dan Alisson muncul dalam diri Kapolri Tito Karnavian dan Satgas Antimafia Bola hasil bentukannya.

Berawal dari keresahan warga dan pecinta sepak bola nasional, kini satuan tugas khusus dari pihak kepolisian itu sudah bekerja dan mulai menangkap beberapa tersangka mafia bola di Indonesia.

Sejak medali emas di Manila, mungkin ini adalah momen paling cemerlang dalam sejarah sepak bola Indonesia dalam tiga dekade terakhir. Lebih dari penampilan terbaik timnas di Piala Asia 2007, atau hingar bingar publik nusantara soal Piala AFF 2010.

Bayangkan sepak bola kita bersih dari mafia, ya mungkin masih ada tapi mereka sudah takut beraksi dengan polisi yang sudah ikut campur tangan, hal yang selama ini sepertinya belum pernah terjadi.

Bayangkan kita memiliki kompetisi yang bersih, pemain dan klub saling berjuang secara kompetitif, berusaha meningkatkan kemampuan secara masif, demi sepak bola kita mendapat hasil positif.

Timnas yang berprestasi sepertinya bukan lagi mimpi.

Jika Van Dijk dan Alisson datang untuk mengatasi masalah lini belakang Liverpool, Kapolri Tito Karnavian muncul sebagai penyelamat untuk mengatasi mafia – masalah yang belum bisa dituntaskan oleh PSSI.


Kapolri, Tito Karnavian.(TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)

Memang, seperti kekalahan Liverpool atas Manchester City musim ini, mungkin bakal ada hambatan yang terjadi dalam perjalanan sepak bola Indonesia dan pekerjaan satgas nantinya.

Tapi toh itu sepertinya tak mengecilkan harapan publik Liverpool dan Indonesia untuk kembali berprestasi.

Apakah Liverpool akan juara Liga Inggris di akhir musim ini?

Apakah sepak bola Indonesia akan jadi lebih baik lagi setelah ini?

Kita hanya bisa berharap.

Hanya saja, semoga tak ada kejadian terpelesetnya Steven Gerrard lagi.


Editor : Thoriq Az Zuhri Yunus
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
32
73
2
Arsenal
32
71
3
Liverpool
32
71
4
Aston Villa
33
63
5
Tottenham
32
60
6
Newcastle
32
50
7
Man United
32
50
8
West Ham
33
48
9
Chelsea
31
47
10
Brighton
32
44
Klub
D
P
1
Borneo
30
70
2
Persib
30
55
3
Bali United
30
52
4
Madura United
30
47
5
PSIS Semarang
30
47
6
Persik
30
46
7
Dewa United
30
44
8
Persis
30
44
9
Barito Putera
30
41
10
Persebaya
30
39
Klub
D
P
1
Real Madrid
31
78
2
Barcelona
31
70
3
Girona
31
65
4
Atlético Madrid
31
61
5
Athletic Club
31
57
6
Real Sociedad
31
50
7
Valencia
31
47
8
Real Betis
31
45
9
Villarreal
31
39
10
Getafe
31
39
Klub
D
P
1
Inter
32
83
2
Milan
32
69
3
Juventus
32
63
4
Bologna
32
59
5
Roma
31
55
6
Atalanta
31
51
7
Lazio
32
49
8
Napoli
32
49
9
Torino
32
45
10
Fiorentina
31
44
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.