BOLASPORT.COM - Para pemain Arsenal dengan tegas menolak proposal yang membuat mereka menghadapi pemotongan gaji sebesar 12,5 persen.
Belum lama ini manajemen Arsenal menyodorkan proposal pemotongan gaji yang diterapkan pada pemainnya.
Proposal tersebut berisikan pemotongan gaji pemain yang jumlahnya ditentukan oleh capaian tim pada akhir musim 2019-2020.
Para pemain Arsenal akan menerima pengurangan gaji 7,5 persen jika mereka hanya mendapatkan tiket Liga Europa.
Baca Juga: Galau Diputuskan Sang Pacar Jadi Penyebab Unai Emery Gagal di Arsenal
Sementara itu, pemain Arsenal bisa menghindari pemotongan gaji jika mereka bisa lolos ke Liga Champions musim 2020-2021.
Namun, jika kedua hal itu tidak dapat diraih Arsenal, maka klub akan melakukan pemotongan gaji yang lebih besar, yakni sebesar 12,5 persen.
Adapun Arsenal akan menerapkan tindakan pemotongan gaji selama satu tahun penuh, mulai bulan April 2020 sampai Maret 2021.
Baca Juga: Man United Gigit Jari, Tottenham Hotspur Tak Sudi Jual Harry Kane ke Rival Domestik
Langkah tersebut dilakukan Arsenal guna menutupi tagihan upah tahunan mereka yang mencapai 230 juta pounds (sekitar Rp 4,52 triliun).
Akan tetapi, para pemain Arsenal, seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror, menolak proposal pemotongan gaji itu.
Sebab mereka merasa proposal tersebut sangat menyudutkan para pemain, mengingat meraih tiket Liga Champions musim depan cukup sulit untuk dilakukan.
Baca Juga: Cerita Anak Baru Timnas Argentina Memburu Selfie bareng Messi
Saat ini saja Arsenal sedang duduk di peringkat kedelapan pada tabel klasemen sementara.
Tim arahan Mikel Arteta itu terpaut delapan poin dari kubu yang menghuni posisi empat atau spot terakhir Liga Champions, Chelsea.
Sementara itu, terdapat empat tim lainnya yang juga sedang berusaha untuk finis di posisi empat besar pada akhir musim.
Tim-tim itu adalah Manchester United, Wolverhampton Wanderers, Sheffield United, dan Tottenham Hotspur.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Mirror |
Komentar