Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

SEJARAH HARI INI - Susi Susanti Raih Medali Emas Olimpiade Pertama Indonesia

By Muhamad Husein - Selasa, 4 Agustus 2020 | 11:10 WIB
Susi Susanti saat meraih medali emas Olimpiade 1992.
INTISARI
Susi Susanti saat meraih medali emas Olimpiade 1992.

BOLASPORT.COM - Mantan pebulu tangkis putri Indonesia, Susi Susanti, menjadi pemain pertama yang meraih medali emas Olimpiade pertama bagi Indonesia

Melirik sejarah ke belakang, Susi Susanti berhasil mendapatkan medali emas di Olimpiade Barcelona pada 4 Agustus 1992. 

Susi Susanti berhasil mengalahkan wakil Korea Selatan, Bang Soo-hyun, lewat rubber game dengan skor 5-11, 11-5, 11-3. 

Dalam jalannya pertandingan, Susi sempat heran karena tertinggal di gim awal lantaran ritme permainan diatur oleh lawan. 

Baca Juga: Komentar Frank Lampard Soal Willian yang Kabarnya Merapat ke Arsenal

Soal rekor pertemuan, Susi padahal unggul daripada Bang, sehingga akhirnya langsung bekerja keras mengatur strategi saat jeda gim. 

Pelatih saat itu belum diperbolehkan menemani Susi di pinggir lapangan sehingga dia benar-benar sendirian untuk berpikir dalam menentukan langkah ke depan. 

Pemain kelahiran 11 Februari 1971 tersebut kemudian bangkit di gim kedua dan berlanjut di gim ketiga yang bisa diamankan oleh Susi.  

"Akhirnya bisa sampai gim ketiga. Dari sini saya mulai yakin, saya lebih unggul fisik, dia tidak pernah menang melawan saya kalau rubber game," katanya, dilansir BolaSport.com dari Badminton.org. 

Baca Juga: MotoGP 2020 - Jalani Operasi Kedua, Marc Marquez Bakal Absen Lagi?

"Ibaratnya saya ini mesin diesel, makin lama makin panas," tambahnya.

Setelah menang naik podium pertama dan mendengarkan lagu Indonesia Raya, Susi merasa bangga serta lega karena jerih payah melakukan persiapan selama enam tahun tidak sia-sia lantaran mendapatkan medali emas pertama bagi negara di ajang Olimpiade.

"Saya kalau juara tidak pernah selebrasi. Pada Olimpiade 1992, pertama kali saya langsung berteriak. Rasanya beban saya, tanggung jawab saya, lepas semua," ungkap Susi. 

"Bayangkan tekanannya, semua orang yang bertemu saya sebelum Olimpiade selalu bilang: 'Harus juara!'."

Peraih medali emas Olimpiade 1992, Susy Susanti, berkunjung ke kantor Kompas.com di Palmerah, Jakarta, untuk berbicara soal film Susi Susanti: Love All, Kamis (17/10/2019).
KOMPAS.COM/GARRY LOTULUNG
Peraih medali emas Olimpiade 1992, Susy Susanti, berkunjung ke kantor Kompas.com di Palmerah, Jakarta, untuk berbicara soal film Susi Susanti: Love All, Kamis (17/10/2019).

Baca Juga: Terungkap! Kekalahan Pertama Ternyata Bikin McGregor Jadi Begini

Kemenangan yang didapatkan juga berdampak sangat luas, salah satunya adalah membuat nama Indonesia dikenal dunia. 

"Saya ingat sebelum juara di perkampungan atlet, banyak atlet bertukar koleksi pin antarnegara, tetapi tidak ada yang mau bertukar pin Indonesia dengan saya," kata Susi. 

"Begitu saya dan Alan (Budikusuma) mendapatkan emas dan Indonesia berada di urutan ke-21 daftar peraih medali, mereka mencari, mau ajak bertukar pin Indonesia. Dampaknya sampai begitu, orang jadi lebih mengenal Indonesia," tambahnya. 

Susi juga bercerita bahwa untuk mendapatkan medali emas di Olimpiade sangat berbeda dibandingkan mencapai kemenangan di kejuaraan lain. 

Baca Juga: Sergio Ramos Disebut Sanggup Bermain hingga Usianya 40 Tahun

Mengawali babak pertama, Susi merasakan atmosfer yang berbeda di ajang pesta olahraga tersebut. 

Sebelum pertandingan, pemain yang sudah menjadi legenda bulu tangkis Indonesia itu bahkan mengalami kesulitan menjaga pola makan dan istirahat dengan benar. 

"Perasaan saya malam itu mata sudah saya pejamkan, tetapi tidak bisa tidur. Otak saya berpikir terus. Makan dipaksa demi menjaga kondisi, padahal tidak nafsu makan sama sekali." 

Meski demikian, akhirnya Susi berhasil melewati itu semua dan membawa pulang medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia

Tak puas sampai di situ saja, Susi kemudian menargetkan kembali medali emas untuk Olimpiade selanjutnya. 

Pada Olimpiade Atalanta 1996, pemain asal Tasikmalaya berhasil kembali dengan merebut medali perunggu untuk kontingen Indonesia.

Baca Juga: Alasan Bali United Hapus Semua Momen Bersejarah di Media Sosial


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : BolaSport.com, badmintonindonesia.org

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
33
74
2
Liverpool
33
74
3
Man City
32
73
4
Aston Villa
34
66
5
Tottenham
32
60
6
Newcastle
32
50
7
Man United
32
50
8
West Ham
34
48
9
Chelsea
31
47
10
Brighton
32
44
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
32
55
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
32
47
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
32
81
2
Barcelona
32
70
3
Girona
32
68
4
Atlético Madrid
32
61
5
Athletic Club
32
58
6
Real Sociedad
32
51
7
Real Betis
32
48
8
Valencia
32
47
9
Villarreal
32
42
10
Getafe
32
40
Klub
D
P
1
Inter
33
86
2
Milan
33
69
3
Juventus
33
64
4
Bologna
33
62
5
Roma
32
55
6
Atalanta
32
54
7
Lazio
33
52
8
Napoli
33
49
9
Fiorentina
32
47
10
Torino
33
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.