BOLASPORT.COM - General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna, sangat memperhitungkan faktor pembalap meski dikenal karena inovasi-inovasi gila. Pengembangan di beberapa aspek dibatasi karenanya.
Ducati telah menjelma menjad satu pabrikan raksasa di era MotoGP modern dengan lesatan teknologi paling maju untuk saat ini.
Pengembangan yang agresif dan menabrak pakem-pakem lama menjadi cara pabrikan Borgo Panigale itu melampaui dua raksasa asal Jepang, Yamaha dan Honda.
Tiga gelar juara dunia dan tiga gelar konstruktor yang konsisten diraih Si Merah dalam tiga musim terakhir menandai betapa dahsyatnya dominasi Ducati.
Ducati sungguh memanfaatkan kemampuan para insinyur cerdas mereka untuk memajukan motor yang dulu masih sering diasapi motor-motor Honda atau Yamaha.
Baca Juga: Saat Yamaha Sudah Lebih Cerah, Luca Marini Temukan Masalah Serius Honda
Salah satu aspek penting yang berperan penting dalam kemajuan Ducati adalah teknologi.
Mulai dari aerodinamika hingga pemanfaatan kecerdasaan buatan (AI) dalam pengembangan, semua itu terus dieksplorasi oleh mereka.
Namun, rupanya Ducati tidak serta-merta menjadi pabrikan tamak yang terus mengandalkan kemajuan teknologi.
General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna, orang di balik transfomrasi Desmosedici GP, menegaskan bahwa dia tetap memberi batas-batas dalam pengembangan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Paddock-GP.com |