BOLASPORT.COM -- Elon Musk kembali memantik kontroversi. Kali ini, di kalangan komunitas gamer. Elon diduga menggunakan jasa boosting untuk akunnya dan dinilai "pura-pura jago" gaming oleh komunitas.
Menurut laporan The Guardian, Musk diduga menggunakan jasa boosting sehingga akunnya terlihat lebih kuat di Diablo IV dan Path of Exile 2. Keriuhan ini menimbulkan pertanyaan, "Apakah boosting akun game merupakan tindakan yang curang, atau hanya bagian dari strategi bermain?".
Kepala Pemasaran dan Branding Zeusx.com Iqbal Sandira menyatakan bahwa Zeusx Gaming tidak melihat boosting sebagai suatu tindakan yang negatif dalam dunia game.
"Gaming adalah tentang pengalaman dan kesenangan. Jika seseorang memilih menggunakan jasa boosting untuk menikmati game dengan cara tertentu, itu adalah hak mereka," ujar Iqbal.
Ia juga menambahkan bahwa tren boosting akun telah berlangsung lama dan semakin berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan di kalangan gamer.
"Yang penting adalah transparansi dan mengikuti aturan platform yang digunakan," tambahnya.
Bagi banyak gamer, lanjut Iqbal, boosting bukanlah tindakan menghindari kerja keras di dalam game, melainkan meraih efisiensi waktu. Tidak semua pemain memiliki kesempatan untuk menghabiskan berjam-jam meningkatkan level atau mencari peralatan langka.
Dengan menggunakan jasa boosting, mereka dapat langsung menikmati bagian permainan yang lebih menantang dan menarik. Hal ini juga menjadi alasan mengapa industri jasa boosting tetap bertahan dan bahkan semakin berkembang.
Sementara itu, komunitas gaming memiliki pandangan yang beragam mengenai praktik boosting akun. Beberapa pemain menganggap boosting sebagai tindakan yang mencederai sportivitas, terutama dalam game yang berbasis kompetitif.
Namun, di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa selama tidak melanggar aturan resmi dari pengembang game, boosting tetap menjadi opsi yang sah bagi mereka yang ingin menikmati permainan dengan cara berbeda.
Editor | : | Sheila Respati |