Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Ini Perbedaan Tenis Jaman Sekarang dan Jaman Dulu

By Imadudin Adam - Jumat, 15 September 2017 | 10:02 WIB
Mantan petenis Indonesia, Yayuk Basuki, menerima foto kenang-kenangan dari Wakil Presiden WTA Melissa Pine pada acara coaching clinic WTA Future Stars di Akademi Tenis Yayuk Basuki miliknya di Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2016). Yayuk jadi salah satu duta PON 2016 Jabar.
WTA
Mantan petenis Indonesia, Yayuk Basuki, menerima foto kenang-kenangan dari Wakil Presiden WTA Melissa Pine pada acara coaching clinic WTA Future Stars di Akademi Tenis Yayuk Basuki miliknya di Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2016). Yayuk jadi salah satu duta PON 2016 Jabar.

 Mantan petenis putri terbaik Indonesia, Yayuk Basuki mengatakan bahwa saat ini dunia tenis berbeda daripada saat dirinya masih aktif di dunia yang telah membesarkan namanya ini.

Yayuk menjelaskan, tenis merupakan olahraga yang jauh lebih menyenangkan pada masa jayanya di tahun 90-an.

"Tenis itu jadi sarana untuk mengenal dunia luar dan menambah teman dari negara lain. Jadi disamping olahraga, kami juga dibawa ke dunia baru, " kata Yayuk, Kamis (14/9) seperti dikutip Bolasport.com dari Wartakota.

Yayuk mencontohkan hubungan pertemanannya dengan legenda tenis Thailand, Tamarine Tanasugarn. Bertemu pertama kali di tahun 1991 di Pattaya, Thailand, Yayuk dan Tamarine langsung menjadi teman akrab.

Bukan hanya itu, keduanya bisa menyampingkan rivalitas mereka di lapangan jika bertemu di luar lapangan.

"Kalau di dalam lapangan, tentunya kami harus profesional dan sama-sama tidak mau kalah. Tapi setelah itu, dia tidak ada bedanya dengan keluarga saya sendiri. Hal-hal seperti ini menyenangkan sekali, dan terus membuat kami bisa bermain dengan baik, " kata Yayuk.

Sayangnya, hal ini hampir tidak terjadi lagi di masa sekarang. Yayuk melihat, tenis lebih banyak dipakai sebagai cara berbisnis.

Makanya, tak heran banyak pemain-pemain muda yang kerap mengalami homesick kala harus berada di luar negeri dalam waktu lama.

"Karena hanya buat bisnis, pola pikirnya jadi berbeda juga. Mereka jadi sulit mendapat teman, dan akhirnya malah banyak tertekan. Hal ini juga yang mempengaruhi mandeknya pertumbuhan tenis Indonesia, " kata Yayuk.

Dampaknya secara tak langsung, Yayuk melihat, belum ada petenis Tanah Air yang bisa menyamai kualitas dirinya maupun petenis - petenis besar Indonesia lainnya.

"Tentunya, saya berharap tenis bisa populer lagi seperti dulu, supaya mereka yang bermain tenis bisa menganggap ini adalah olahraga yang menyenangkan, dan bukan cuma sekadar buat bisnis, " ujarnya.


Editor : Imadudin Adam
Sumber : wartakota.tribunnews.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
34
77
2
Liverpool
34
74
3
Man City
32
73
4
Aston Villa
34
66
5
Tottenham
32
60
6
Man United
33
53
7
Newcastle
33
50
8
West Ham
34
48
9
Chelsea
32
47
10
Bournemouth
34
45
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
32
81
2
Barcelona
32
70
3
Girona
32
68
4
Atlético Madrid
32
61
5
Athletic Club
32
58
6
Real Sociedad
32
51
7
Real Betis
32
48
8
Valencia
32
47
9
Villarreal
32
42
10
Getafe
32
40
Klub
D
P
1
Inter
33
86
2
Milan
33
69
3
Juventus
33
64
4
Bologna
33
62
5
Roma
32
55
6
Atalanta
32
54
7
Lazio
33
52
8
Napoli
33
49
9
Fiorentina
32
47
10
Torino
33
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X