Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Statistik Perlihatkan Evan Dimas Belum Nyaman pada Posisi Baru di Belakang Striker bersama Timnas Indonesia

By Andrew Sihombing - Minggu, 29 April 2018 | 14:49 WIB
     Gelandang timnas Indonesia, Evan Dimas saat duduk manis sebagai pemain cadangan pada babak pertama saat skuat Garuda menjamu Islandia di Stadion Utama GBK, Jakarta Pusat, Minggu (14/1/2018) malam.
FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM
Gelandang timnas Indonesia, Evan Dimas saat duduk manis sebagai pemain cadangan pada babak pertama saat skuat Garuda menjamu Islandia di Stadion Utama GBK, Jakarta Pusat, Minggu (14/1/2018) malam.

Eksperimen pelatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, dengan menempatkan Evan Dimas pada posisi gelandang di belakang striker saat menghadapi Timnas U-23 Bahraih pada ajang PSSI Anniversary Cup 2018, Jumat (27/4/2018), terbukti belum membuahkan hasil positif.

Sejak namanya mencuat bersama Timnas U-19 Indonesia sebelum Piala AFF U-19 tahun 2013, Evan Dimas identik dengan posisi deep-lying playmaker.

Dari posisi di lini tengah inilah Evan Dimas berperan sebagai metronom pengatur tempo dan keseimbangan timnya.

Yang mengesankan, dari posisi ini Evan Dimas bisa dengan jeli melihat waktu yang tepat untuk merangsek ke kotak penalti tanpa terpantau pemain lawan dan menciptakan gol sebagaimana berkali-kali diperlihatkannya.

(Baca Juga: Indonesia U-23 Vs Bahrain U-23 - Tertinggal 0-1, Garuda Muda Kesulitan Menutup Ruang Tembak di Awal Laga)

Peran ini pula yang dijalaninya bersama Bhayangkara FC pada turnamen ISC 2016 dan saat membawa tim milik Kepolisian Negara RI tersebut ke tangga juara Liga 1 2017.

Namun, Luis Milla sepertinya mendapat inspirasi baru untuk mencoba Evan Dimas pada posisi baru di belakang striker.

Hal ini boleh jadi tak lepas dari mencuatnya penampilan Zulfiandi sebagai gelandang tengah bersama Sriwijaya FC di Liga 1 2018.

Milla mungkin melihat bahwa sektor gelandang bertahan Garuda Muda butuh tambahan kekuatan mengingat lawan-lawan yang bakal dihadapi di Asian Games 2018 tentu akan sangat berat.

Zulfiandi memang punya atribut defensif yang cukup baik. Pada laga pamungkas bersama Sriwijaya saat menghadapi Persebaya pada Minggu (22/4/2018) misalnya, kehadiran Zulfiandi membuat lini tengah Laskar Wong Kito lebih seimbang kendati juga diisi pemain ofensif seperti Esteban Vizcarra maupun Makan Konate.


Editor : Andrew Sihombing
Sumber : BolaSport.com, Labbola.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
34
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
Chelsea
34
51
9
West Ham
35
49
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Barcelona
33
73
3
Girona
33
71
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
33
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
33
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X