Mengintip Lebih Dalam Pilihan Penyerang Utama Liverpool Musim Depan

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Jumat, 28 Juli 2017 | 22:16 WIB
Para pemain Liverpool merayakan gol Sadio Mane ke gawang Arsenal pada partai lanjutan Premier League di Stadion Anfield, Sabtu (4/3/2017). (PAUL ELLIS/AFP)

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, memiliki banyak sekali pilihan untuk mengisi pos lini serang Liverpool untuk musim 2017-2018.

Musim lalu, formasi utama yang digunakan oleh Klopp menempatkan 3 pemain di lini depan.

Dua sayap diisi oleh Mane dan Coutinho dengan posisi penyerang tunggal menjadi milik Roberto Firmino.

Untuk musim baru, Firmino sepertinya masih akan menjadi pilihan utama Klopp.


Selebrasi gol Roberto Firmino setelah mencetak gol untuk Liverpool kontra Stoke City pada pertandingan Liga Inggris di Selhurst Park, Sabtu (8/4/2017). (LINDSEY PARNABY/ FP)

Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa Firmino mengganti nomor punggungnya menjadi nomor 9, nomor khas penyerang tengah.

Musim lalu Firmino mencetak 11 gol dari 35 pertandingan Liga Inggris.

Jumlah ini terpaut jauh dari torehan penyerang-penyerang klub-klub besar lain di tanah Inggris.

Meskipun diisukan akan pergi meninggalkan Liverpool, Daniel Sturridge sepertinya akan bertahan di the reds untuk musim depan.

Klopp mengatakan mengganti Sturridge akan membutuhkan dana yang banyak.


Penyerang Liverpool, Daniel Sturridge, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Tottenham Hotspur dalam pertandingan ronde keempat Piala Liga Inggris kontra Tottenham Hotspur di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Selasa (25/10/2016).(OLI SCARFF/AFP)

Isu kebugaran memang menjadi masalah utama Sturridge, tapi dia juga menunjukkan kemampuannya apabila dibutuhkan.

Saat musim lalu melawan West Ham, Sturridge memberi Klopp pilihan baru dengan formasi 4-4-2 berlian.

Pergerakan dan penyelesaian akhir Sturridge masih diatas penyerang Liga Inggris yang lain.

Sementara itu, Divock Origi menunjukkan tanda-tanda yang bagus sejak bergabung dari Lille, meskipun konsistensi masih menjadi masalah utama.


Pemain Liverpool, Divock Origi, mencetak gol kemenangan Liverpool atas Sunderland dalam laga Premier League di Stadion Anfield, Sabtu (26/11/2016).(Dok. Liverpool FC)

Pemain asal Belgia tersebut rata-rata melakukan duel 0.9 kali per pertandingan dengan akurasi tembakan 48 persen musim lalu.

Jumlah ini menurun dari musim sebelumnya dimana Origi rata-rata melakukan duel 1,87 per pertandingan dengan akurasi tembakan mencapai 71 persen.

Pembelian Dominic Solanke akan menambah daftar penyerang Liverpool.

Juara dunia bersama timnas u-20 Inggris dan mendapat sepatu emas serta gelar pemain terbaik menjadi bukti paling sahih bahwa Solanke memiliki bakat yang pantas diasah.


Dominic Solanke saat laga melawan Crystal Palace pada Rabu (19/7/2017) di ajang Premier League Asia Trophy di Hongkong, China(liverpoolfc.com)

Kemampuan Solanke menahan bola dan memberikannya pada rekan setim akan berguna bagi Liverpool musim ini.

Namun kualitas kerja tanpa lelah dan pergerakan tanpa bola yang akan membuat Solanke langsung nyetel dengan sistem yang dipakai oleh Klopp di Liverpool.

Kedatangan Solanke membuat tanda tanya besar bagi nasib Danny Ings.

Sembuh dari dua cedera parah, Ings belum benar-benar bisa membuktikan dirinya di Liverpool, terutama di bawah asuhan Klopp.


Danny Ings kembali mengikuti latihan di Melwood setelah cedera panjang pada Selasa (25/7/2017)(liverpoolfc.com)

Kerja keras dan penyelesaian akhirnya bisa menjadi aset berharga bagi the reds, tapi melihat banyaknya opsi di lini depan, waktu bermain Ings sepertinya akan sangat terbatas.

Dengan jadwal yang lebih padat karena berkompetisi di Liga Champions, Klopp akan butuh untuk merotasi skuatnya.

Dengan kehadiran Firmino, Sturridge, Origi, Solanke, dan Ings apakah Klopp masih membutuhkan kehadiran penyerang baru lagi untuk musim depan?