Pochettino Sebut Transfer sebagai Contoh Kegagalan Klub Menjalin Hubungan dengan Pemain

By Verdi Hendrawan - Senin, 8 Januari 2018 | 06:24 WIB
Gesture pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, di laga Liga Inggris melawan Newcastle United di Stadion Saint James' Park, Newcastle, Minggu (13/8/2017) malam WIB. (LINDSEY PARNABY/AFP)

Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, mengatakan bahwa kepindahan gelandang Philippe Coutinho dari Liverpool FC ke FC Barcelona sebagai salah satu conton kegagalan klub menjalin hubungan dengan para pemain.

Coutinho kini telah resmi bergabung dengan Barcelona setelah Liverpool rela melepasnya dengan transfer sebesar 142 juta pounds (sekitar Rp 2,6 triliun).

Padahal, Liverpool tidak pernah berniat menjual Coutinho dengan harga berapa pun karena sang pemain merupakan bintang utama di dalam skuatnya.


Pemain asal Brasil, Philippe Coutinho, telah resmi menjadi bagian dari klub raksasa Liga Spanyol, FC Barcelona.(DOK TWITTER BARCELONA)

Hal ini menunjukkan bahwa bukan pekerjaan yang mudah untuk mempertahankan pemain bintang untuk tetap bertahan.

Selain Coutinho, Pochettino pun memberi contoh pemain besar lainnya yang memilih hengkang ke klub lain seperti Cristiano Ronaldo di Manchester United, Zinedine Zidane di Juventus, dan Luis Figo di Barcelona.

(Baca Juga: Alasan Sepele di Balik Keinginan Eric Lichaj Mencetak Hat-trick ke Gawang Arsenal)

"Saya pikir ini adalah contoh besar seperti apa bisnis yang ada di sepak bola dan betapa sulitnya bagi klub untuk mempertahankan pemain terbaik mereka," kata Pochettino seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.

"Secara historis, Liverpool adalah salah satu klub terbaik di dunia. Namun, melihat pemain seperti Coutinho ingin pergi, artinya memang sulit untuk mempertahankan pemain terbaik," tuturnya.

Selain itu, Pochettino juga menilai bahwa permintaan langsung Coutinho kepada Liverpool untuk dijual ke Barcelona menunjukkan sang pemain tidak memiliki keterikatan yang kuat dengan klub yang seharusnya bisa dijalin dengan baik oleh setiap manajer.