Cristiano Ronaldo, Carlo Ancelotti dan Parma, Pertanda Kebangkitan Gairah Liga Italia?

By Ahmad Tsalis Fahrurrozi - Kamis, 16 Agustus 2018 | 19:31 WIB
Cristiano Ronaldo (kanan) memeluk Carlo Ancelotti setelah Real Madrid menekuk Barcelona dalam partai Liga Spanyol di Santiago Bernabeu, 25 Oktober 2014. (AFP PHOTO/ JAVIER SORIANO )

Prestasi klub-klub Italia di kancah Eropa pun kian merosot, setelah dalam kurun 2008-2017 cuma punya satu wakil di fase perempat final Liga Champions.

(Baca Juga: Real Madrid Kalah dari Atletico, Julen Lopetegui: Kami Harus Benahi Segala Aspek!)


Para pemain dan ofisial klub Parma merayakan keberhasilan promosi ke Seria A setelah mengalahkan Spezia pada laga di Stadion Alberto Picco, Jumat (19/5/2018) dini hari WIB. (TWITTER.COM/1913PARMACALCIO)

Kini, secara berangsur-angsur Liga Italia telah mengembalikan taringnya di mata dunia.

Hal ini ditandai dengan keberhasilan Italia mengirimkan dua wakil, AS Roma dan Juventus, menapaki perempat final Liga Champions musim lalu.

Kemudian, kembalinya pelatih kenamaan Carlo Ancelotti ke Negeri Menara Pisa dengan membesut Napoli dan kesuksesan Parma lepas dari jeratan finansial dan merangsek lagi ke Serie A.

(Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Diambil dari Kemenangan Atletico Madrid atas El Real)

Bahkan, megabintang timnas Portugal Cristiano Ronaldo, percaya diri hijrah ke Juventus untuk mencicipi khazanah terpendam sepak bola Italia.

Cristiano Ronaldo pun ingin membuktikan bahwa ia masih berlabel pemain top, yang mana kehadirannya memang benar-benar menjadi pertanda kebangkitan sepak bola Italia.

Meskipun, kini usianya telah menginjak 33 tahun.

"Saya akan membuktikan bahwa saya adalah pemain top. Saya sangat ambisius dan saya suka tantangan," kata Ronaldo dilansir BolaSport.com dari laman Reuters.