Ritiro dan Modifikasi Formasi Jadi Kunci Kebangkitan AS Roma

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Rabu, 3 Oktober 2018 | 15:50 WIB
Para pemain AS Roma merayakan gol yang dicetak ke gawang Lazio dalam laga Liga Italia di Stadion Olimpico, Roma, Italia pada 29 September 2018. (ALBERTO PIZZOLI/AFP)

Pelatih AS Roma, Eusebio di Francesco, meyakini bahwa anak asuhnya sudah menemukan kembali bentuk permainan terbaik mereka.

AS Roma sempat berada dalam tekanan saat meraih hasil tanpa kemenangan--plus tiga kekalahan--dalam semua ajang sejak ditahan imbang 3-3 oleh Atalanta pada pekan kedua Liga Italia.

Raihan tersebut diperparah dengan kekalahan 0-2 dari Bologna yang membuat seluruh skuat tim menjalani ritiro alias pemusatan latihan tertutup.

(Baca Juga: Paulo Dybala Ingin Juventus Tetap Hebat Tanpa Cristiano Ronaldo)

Hasil dari pemusatan latihan yang diikuti dengan perubahan formasi menjadi 4-2-3-1 pun mulai terlihat.

Armada Il Lupi bangkit dan menyapu bersih tiga laga, termasuk dalam derbi ibu kota melawan Lazio dan kemenangan telak 5-0 atas Viktoria Plzen pada matchday kedua Liga Champions (2/10/2018).

"Kami bermain secara konsisten, lini tengah mulai bergerak ke arah yang benar, dan berganti posisi secara tepat," komentar di Francesco dikutip BolaSport.com dari Football Italia.

"Terlepas dari beberapa eksperimen, saya mencoba untuk mencari solusi yang tepat.

"Tidak mudah memang, pada akhirnya saya mencoba untuk tidak sepenuhnya menghilangkan formasi 4-3-3 melainkan membuat beberapa penyesuaian," imbuhnya.