Akuisisi Monza, Eks Presiden AC Milan: Dilarang Berjanggut, Bertindik, Bertato, dan Harus Gentleman

By Dimas Wahyu Indrajaya - Sabtu, 6 Oktober 2018 | 16:54 WIB
Mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, meninggalkan Quirinale Palace, Roma, usai menghadiri pertemuan dengan Presiden Sergio Mattarella pada 10 Desember 2016. (VINCENZO PINTO/AFP)

Klub Serie C Liga Italia, Monza, menerapkan disiplin tingkat tinggi setelah diakuisisi sosok kenamaan Silvio Berlusconi.

Mantan presiden AC Milan, Silvio Berlusconi, menjadi sorotan karena pada September lalu resmi memegang penuh saham klub kasta ketiga Liga Italia, Monza.

Monza yang namanya jarang terdengar pun menjadi bahan perbincangan karena proyek ambisius Berlusconi.

Pria 82 tahun rencananya akan mengedepankan filosofi baru pada timnya dengan memainkan pemain Italia saja.

"Akan menjadi sebuah tim muda yang seluruhnya diisi pemain Italia," terang sosok yang pernah menjadi Perdana Menteri Italia itu, dilansir BolaSport.com dari Goal.

Selain itu, Berlusconi juga akan menerapkan karakteristik disiplin tinggi untuk para pemain Monza, seperti dilarang beratribut berlebihan serta menghormati lawan dan pengadil lapangan.

"Rambut mereka sesuai perintah, kami sudah menemukan penata rambut di Monza yang akan memotong rambut secara gratis."

"Dilarang berjanggut, bertato, dan mereka tidak diperbolehkan memamerkan anting."

"Mereka akan menjadi contoh dalam bersikap adil di lapangan, mereka akan memaafkan lawan saat dilanggar, mereka akan meperlakukan wasit layaknya seorang gentleman (pria terhormat)."