Belajarlah dari Kegagalan Robinho dan Ronaldo, Neymar!

By Anju Christian Silaban - Kamis, 3 Agustus 2017 | 18:13 WIB
Aksi striker Barcelona, Neymar, saat tampil di ajang International Champions Cup di Stadion Hard Rock, Miami, Florida, AS, pada 29 Juli 2017. (HECTOR RETAMAL/AFP)

Neymar bakal menjadi protagonis utama dan memecahkan rekor transfer dunia apabila merampungkan transfer ke Paris Saint-Germain (PSG).

Dua predikat yang terasa "merangsang". Tetapi belajar dari kasus pemain Brasil terdahulu, Neymar sepertinya harus berpikir ulang.

Tengok saja kisah Robinho saat pindah dari Real Madrid ke Manchester City pada musim panas 2008.

Motifnya adalah menjadi protagonis utama di tim.

Maklum, tim beralias Los Blancos masih dihuni sejumlah bintang besar seperti Arjen Robben dan Raul Gonzales.

Manajemen Real Madrid juga berencana mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Manchester United saat itu, meskipun transfer baru bisa dilaksanakan setahun berselang.

Di Manchester City yang masih sepi nama besar, Robinho merasa mampu merebut predikat bintang utama.

Seperti Robinho sembilan tahun lalu, Neymar tidak mau menjadi bayang-bayang Lionel Messi di Barcelona.

Belajar dari Robinho, Neymar harus bersikap waspada.

Alih-alih menjadi protagonis utama, Robinho malah gagal tampil produktif bersama tim beralias The Citizens.