Panas, dari Soal Lempar Botol hingga Referendum Catalunya, Ini 5 Konflik Barcelona dengan Pria Paling Berkuasa di La Liga

By Nina Andrianti Loasana - Senin, 2 Oktober 2017 | 17:45 WIB
Beberapa fan Barcelona mengibarkan bendera Catalunya dalam pertandingan Grup D Liga Champions 2017-2018 menghadapi Juventus di Stadion Camp Nou, Barcelona, Spanyol, pada 12 September 2017. (JOSEP LAGO / AFP)

"FC Barcelona, ​ tetap setia pada komitmen historisnya untuk membela negara, demokrasi, kebebasan berbicara, dan penentuan nasib sendiri, mengecam tindakan yang dapat menghalangi pelaksanaan hak-hak ini," kata klub tersebut.

"Oleh karena itu, FC Barcelona secara terbuka mengungkapkan dukungannya untuk semua orang, entitas, dan institusi yang bekerja untuk menjamin hak-hak ini. FC Barcelona, ​​yang sangat menghormati anggota-anggotanya yang beragam, akan terus mendukung kehendak mayoritas warga Catalan, dan akan melakukannya dengan cara tertib, damai dan teladan."

4. Tebas tolak penundaan laga meski situasi kemaanan tak kondusif

Puncak gesekan ini adalah pada Minggu, (1/10/2017) ketika Barca meminta penundaan pertandingan melawan Las Palmas yang rencananya akan diselenggarakan hari itu.

Barca meminta adanya penundaan sebab situasi keamanan di Catalunya kurang kondusif di hari pemungutan refendum kemerdekaan.

Namun Tebas dengan tegas menolak, mengancam akan mengurangi 6 poin Barcelona jika pertandingan tersebut ditunda.

5. Keputusan kontroversial yang bernuansa provokasi

Tebas juga memberikan ijin kontroversial bagi Las Palmas untuk memasang bendera Spanyol di seragam klub mereka yang melambangkan dukungan bagi kesatuan Spanyol dan secara tak langsung menentang referendum kemerdekaan Catalunya.

Padahal Tebas mengetahui bahwa isu tersebut merupakan isu yang sangat sensitif.

Puncaknya, Barcelona menyelenggarakan pertandingan tanpa penonton sebagai bentuk protes.

Pertandingan ini pun dimenangkan Barca dengan skor 3-0.