Surat dari Barcelona, Memahami Si Kerdil Espanyol

By Theresia Simanjuntak - Sabtu, 27 Oktober 2018 | 12:00 WIB
Stadion kebanggaan Espanyol, RCDE Stadium, tengah dipersiapkan untuk laga akhir pekan pada Jumat (27/10/2018). (THERESIA SIMANJUNTAK/TABLOID BOLA)

Hari ketiga tur media La Liga di Kota Barcelona pada Jumat (26/10/2018) sepenuhnya menjadi hari Espanyol.

Laporan Langsung dari Barcelona

Setelah pada Kamis (25/10/2018) saya berkesempatan melihat lebih dekat soal FC Barcelona, kemarin saya mengunjungi tetangga kerdilnya, Espanyol

Pada pagi hari, saya bersama 14 jurnalis lain dari 14 negara berbeda mengunjungi RCDE Stadium, stadion kebanggaan Espanyol, yang terletak di pinggiran Kota Barcelona.

Ada satu bangunan menarik dan unik menurut saya di stadion itu. Tempat tersebut merupakan persemayaman abu dari sejumlah suporter Espanyol!

Dari stadion, setelah makan siang di sebuah restoran terkenal di kota kecil bernama Gava, di mana lokasinya dekat dengan rumah dari mantan pemain Barcelona, Andres Iniesta, kami bertolak ke markas latihan dan sekolah akademi Espanyol, Ciutat Esportiva Dani Jarque.

Untuk pertama kalinya, saya menemukan kemacetan di Barcelona. Perjalanan ke markas latihan Espanyol dari restoran itu sekitar 45 menit.

Tiba di tempat tujuan, staf Espanyol dengan bersemangat memperlihatkan dirinya memiliki merk yang tak kalah seksi dari Barcelona

Memang, dari segi sejarah, basis fan, finansial, hingga kekuatan pemain, Espanyol jauh di bawah sang tetangga. Namun, bukan berarti saya mengejek mereka dengan kata "kerdil".

(Baca Juga: Laporan dari Barcelona: Mengintip Isi La Masia)

Justru pihak Espanyol sendiri yang menyebut Barcelona sebagai 'monster' dalam konotasi baik karena menyadari semua kelebihan dari si tetangga.

Terlepas dari latar belakang yang timpang, rivalitas Barca-Espanyol tak kalah menegangkan dari para rival sekota di belahan dunia lain macam Real Madrid-Atletico, Derbi Manchester di Inggris, Derbi Milano di Italia, dan sebagainya.

Saking rivalitas itu nyata, staf yang saya temui di markas Espanyol ogah menyebut nama "Barcelona" sama sekali, hal yang mengundang kami kerap tertawa.

Mereka menggunakan panggilan seperti "monster", "klub sebelah", atau "klub itu" untuk menyebut Barcelona.

(Baca Juga: Laporan dari Barcelona: Proyek Camp Nou Baru Berbiaya 10 Triliun Rupiah)

Satu hal yang sangat dibanggakan Espanyol ialah kualitas akademi mereka di mana para lulusannya menyebar ke banyak klub di dunia.

Salah satu contohnya ialah bek tengah Eric Bailly yang kini membela Manchester United.

Dalam kesempatan yang sama, saya bertanya soal Arthur Irawan dan Evan Dimas, dua pesepak bola Indonesia yang sempat berlatih di Espanyol beberapa tahun lalu. Saya akan menyinggungnya di artikel berbeda.

Terima kasih sudah menikmati surat dari saya selama di Barcelona. Sampai bertemu di surat berikutnya, Bolasporter.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

[GESER KE KIRI] . KLASEMEN LIGA CHAMPIONS 2018-2019. . Klub jagoan kalian ada di posisi berapa? . #championsleague #ligachampions #ucl

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on