Manchester United Vs Benfica - Penyesalan Melepas Si Kepala Batu, Jose Mourinho

By Anju Christian Silaban - Selasa, 31 Oktober 2017 | 09:40 WIB
Ekspresi pelatih Manchester United, Jose Mourinho, saat berbicara dalam konfrensi pers di Stadion Luz, Lisbon, pada 17 Oktober 2017, menjelang laga Grup A Liga Champions 2017-2018 melawan Benfica. (PATRICIA DE MELO MOREIRA/AFP)

Pertengahan 2000, Jose Mourinho sempat menerima tawaran sebagai asisten pelatih Benfica.

Saat itu, pria asal Portugal tersebut masih menjabat sebagai asisten pelatih Louis van Gaal di Barcelona.

Lantaran menyadari bakat besar anak buahnya, Van Gaal menyatakan kepada Mourinho, "Katakan kepada mereka, jika menjadi pelatih kepala, Anda akan pergi ke sana. Namun, kalau cuma menjadi asisten, Anda memilih bertahan."

Pesan sang bos tidak ditaati Mourinho. Dia pergi untuk menjadi orang kedua setelah Jupp Heynckes di Benfica.

Harapan Van Gaal tetap terwujud lantaran hanya setelah laga pekan keempat Liga Portugal 2000-2001, Mourinho naik pangkat menjadi pelatih kepala menggantikan Heyckes.

(Baca Juga: Barcelona Khianati Johan Cruyff demi Bebaskan Lionel Messi dari Penjara)

Dua setengah bulan lebih membesut Benfica, Mourinho lebih sering terlibat friksi dengan manajemen.

Pertama, dia memilih Carlos Mozer yang sempat bermain untuk Benfica, sebagai asisten pelatih.

Padahal, manajemen merekomendasikan nama Jesualdo Ferreira.


Reaksi manajer Manchester United, Jose Mourinho, dalam laga Grup A Liga Champions kontra Benfica di Stadion da Luz, Lisbon, Portugal, pada 18 Oktober 2017.(PATRICIA DE MELO MOREIRA/AFP)