Ingat Tragedi 1993 di Paris, Real Madrid Jangan Jemawa

By Ade Jayadireja - Kamis, 15 Februari 2018 | 16:46 WIB
Ekspresi pemain Paris Saint-Germain, Neymar, setelah timnya dibobol Real Madrid dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, pada 14 Februari 2018. (CURTO DE LA TORRE/AFP)

Real Madrid sedang diliputi kebahagiaan setelah membungkam Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (14/2/2018).

Bermain di kandang sendiri, Santiago Bernabeu, Real Madrid sukes menuntaskan perlawanan PSG dengan skor 3-1.

Sempat tertinggal lewat gol Adrien Rabiot pada menit ke-33, raksasa Prancis kemudian berbalik takluk setelah terjadinya tiga gol balasan melalui Cristiano Ronaldo (45', 83') dan Marcelo (86').

(Baca juga: Cinta Membawa Pasangan Romantis Ini Tempuh 1.200km Demi Nonton di Kandang Real Madrid)

Saat ini Madrid boleh berbahagia. Namun, mengingat pengalaman buruk yang pernah terjadi pada masa lalu, mereka harus waspada.

Situasi serupa pernah dialami Madrid 25 tahun silam, tepatnya pada 1993.

Kala itu, Madrid bersua PSG dalam perempat final Piala UEFA atau sekarang dikenal dengan nama Liga Europa.

Los Blancos mampu merebut leg pertama di markas sendiri dengan skor 3-1 berkat gol Emilio Butragueno, Ivan Zamorano, dan Michel.

(Baca juga: Bukan Real Madrid, Ini Tim yang Diwaspadai Neymar pada Liga Champions)

Mengantongi keunggulan dua gol, Si Putih justru mengalami tragedi ketika gantian melawat ke Parc des Princes.