Ironi Cristiano Ronaldo dan Juventus, Ambisi Trofi Tersandung Ego Pribadi

By Bagas Reza Murti - Kamis, 20 September 2018 | 20:08 WIB
Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, menangis usai menerima kartu merah dalam laga Grup H Liga Champions kontra Valencia di Stadion Mestalla, Valencia, Spanyol pada 19 September 2018. (JOSE JORDAN/AFP)


Ekspresi megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo (kiri), seusai menerima kartu merah dalam laga Grup H Liga Champions kontra Valencia di Stadion Mestalla, Valencia, Spanyol pada 19 September 2018.(JOSE JORDAN / AFP)

Eduardo Iturralde Gonzalez, wasit berlisensi FIFA yang memimpin pertandingan pada 1998-2011, menilai ada pelanggaran yang dilakukan oleh Ronaldo sebelum insiden jambakan rambut.

Menurut Iturralde, Ronaldo menendang Murillo hingga terjatuh. Hal itu yang membuat wasit memberi kartu merah untuk sang superstar.

"Ronaldo dikartu merah karena menendang Murillo dengan kaki kirinya. Itu terjadi sebelum Ronaldo memegang rambut dan mereka terjatuh," ujar Iturralde.

Kini, kondisi ini bisa dikatakan sebagai ironi bagi Juventus yang merekrut Ronaldo untuk memenangi Liga Champions.

Sebagai pemilik 5 trofi Liga Champions, Ronaldo pernah berujar ingin menjuarai Liga Champions bersama Juventus begitu tiba di Turin musim panas lalu.

(Baca juga: Update Peringkat FIFA Indonesia - 4 Bulan Tak Bergerak, Tim Garuda Ditempel Papua Nugini)

Cristiano Ronaldo seolah menjadi jawaban Juventus yang 9 kali gagal menjuarai Liga Champions. Terakhir kali, La Vecchia Signora meraih trofi si kuping besar adalah tahun 1996.

"Saya ingin menjuarai Liga Champions dengan Juventus," kata Ronaldo di hadapan para reporter waktu itu.

Nampaknya, ambisi Ronaldo tersebut harus tertunda sesaat hingga ia bisa kembali membela Juventus di Liga Champions musim ini. Patut dinantikan respons balik sang megabintang.