Eks Mata-mata Rusia Diracun, Politisi Minta Suporter Timnas Inggris Hati-hati

By Lariza Oky Adisty - Selasa, 13 Maret 2018 | 00:27 WIB
Polisi Inggris berjaga-jaga di The Maltings Shopping Centre, Salisbury, Inggris, 12 Maret 2018, yang menjadi tempat percobaan pembunuhan kepada eks mata-mata Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia, pada 4 Maret. (ADRIAN DENNIS / AFP)

Politisi Partai Konservatif Inggris meminta suporter sepak bola negara tersebut berhati-hati jika ingin datang ke Rusia untuk mendukung tim nasional mereka bertanding di Piala Dunia 2018.

Pernyataan itu dikeluarkan petinggi Partai Konservatif Inggris, Tom Tugendhat, menyusul kematian mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal.

Skripal mengalami percobaan pembunuhan pada 4 Maret 2018 lalu dan ditemukan di Salisbury, Inggris, sebelum dibawa ke rumah sakit terdekat.

(Baca juga: Laga Dramatis Terjadi di Malaysia, saat Achmad Jufriyanto Cs Bungkam Tim yang Dibela Andik Vermansah)

Tugendhat mengatakan bahwa Skripal diracun oleh pihak Rusia sendiri.

Dia pun mengingatkan para suporter Inggris yang berencana terbang ke Rusia untuk berhati-hati karena mereka berisiko menjadi sasaran balas dendam.


Eks mata-mata Rusia, Sergei Skripal.(DOK. DAILY MIRROR)

"Kita semua harus sangat berhati-hati karena banyak fans Inggris yang terbang ke Rusia. Mereka tidak boleh dikaitkan dengan situasi politik seperti ini," kata Tugendhat, dilansir BolaSport.com dari The Independent.

(Baca Juga: Rahasia Kesuksesan Timnas Indonesia Juarai AFF Cup 2018 Sekaligus Menang Telak Atas Brunei)

Tugendhat pun menyuarakan kekhawatiran bahwa pemerintah dan intelijen Rusia bisa berbuat ekstrem.