Timnas Italia Krisis Sosok Pelatih Berkualitas

By Ahmad Tsalis Fahrurrozi - Kamis, 22 Maret 2018 | 08:58 WIB
Ekspresi penyerang timnas Italia Stephan El Shaarawy (kanan) setelah timnya gagal lolos ke Piala Dunia akibat ditahan imbang Swedia dalam partai play-off kedua di Giuseppe Meazza, Milan, 13 November 2017. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Pengangkatannya bisa menjadi cemoohan bagi penggemar dan hanya akan meneruskan kemunduran yang diukir Ventura.

Lain halnya dengan Antonio Conte, meski catatannya saat menangani timnas Italia pada 2014-2016 mengesankan, ia disinyalir enggan kembali.


Ekspresi Manajer Chelsea, Antonio Conte, dalam laga Liga Inggris kontra Manchester City di Stadion Etihad, Manchester, pada 4 Maret 2018.(OLI SCARFF/AFP)

Conte pernah mengeluhkan keterbatasan waktu dalam mempersiapkan tim dan meracik taktik.

Ia juga mengkritik kebijakan banyak klub papan atas Liga Italia yang terlalu membatasi waktu pemainnya untuk bergabung, saat timnas memanggil.

Pelatih interim, Luigi Di Biagio, dipandang cocok untuk diberikan kesempatan lebih lanjut.

(Baca Juga: Sebelum Pensiun, Arsene Wenger Ingin Melatih Bintang Muslim Prancis)

Sebagai pelatih interim, kinerjanya akan diuji kala Italia menjamu Argentina dan Inggris pada jeda internasional 23 dan 27 Maret 2018.

Namun FIGC dikabarkan melihat Ancelotti sebagai solusi terbaik.


Carlo Ancelotti merayakan kemenangan Bayern Muenchen atas RB Leipzig pada duel Liga Jerman di Leipzig, 13 Mei 2017.(JOHN MACDOUGALL / AFP)

Mantan pelatih Juventus dan AC Milan tersebut, memang belum memiliki pekerjaan sejak ia diberhentikan Bayern Muenchen 2017 lalu.

Banyak yang percaya inilah waktu yang tepat untuk menunjuk Don Carlo, melihat kiprah sukses yang ia torehkan di banyak klub papan atas Eropa.

Ancelotti dikabarkan ingin melanjutkan karir di level klub, namun itu semua bisa dicegah andai FIGC benar-benar mampu meyakinkannya.