Edisi Khusus April Mop, 5 Kebohongan Terbesar di Sepak Bola

By Ade Jayadireja - Minggu, 1 April 2018 | 17:44 WIB
Pemain Brasil Ronaldinho berjabat tangan dengan legenda timnas Argentina, Maradona, di momen penyerahan medali pada ajang Olimpiade Beijing pada 23 Agustus 2008. (ADRIAN DENNIS / AFP)

4. PEMAIN DARI OPERA SABUN

Pada 1991, sejumlah media Inggris mengabarkan bahwa Liverpool FC mengikat seorang pemain bernama Didier Baptiste.

Sayangnya, transfer tak mungkin bisa terjadi karena Baptiste adalah karakter dalam operan sabun bertajuk Dream Team.

Tokoh yang diperankan oleh aktor Tom Redhill itu digambarkan sebagai bek kiri tangguh dari tim Harchester United.

Entah bagaimana, sosok Baptiste dianggap nyata dan dihubung-hubungkan dengan Liverpool.

5. APAKAH PIALA DUNIA 1958 BERLANGSUNG DI SWEDIA?

Dokumenter berjudul 'Conspiracy 58' karya sutradara Swedia, Johan Loefstedtlah De Waern, sempat menciptakan kegemparan.

Pasalnya, film yang tayang pada 2002 itu mengklaim bahwa Piala Dunia 1958 bukan digelar di Swedia, melainkan Amerika Serikat.

Rekayasa tersebut, menurut film versi De Waern, merupakan upaya AS untuk menjadi kekuatan propaganda melalui penyiaran televisi yang diotaki oleh CIA, FIFA, dan sosok-sosok berkedudukan tinggi dalam industri televisi.

(Baca juga: Rapor Pemain Liga 1 untuk Laga Pamungkas Kualifikasi Piala Asia 2019 - Bek Borneo FC Paling Keren)

Seiring waktu berjalan, serta dengan banyaknya protes yang muncul, Loefstedt pun mengakui bahwa film dokumenter buatannya adalah tidak nyata dan dibikin hanya untuk membohongi publik.

“Kami ingin membodohi sebanyak mungkin orang,” ujar Loefstedt.