Asian Nations League Berpeluang 'Terbit' dan Mengikuti Jejak UEFA Nations League

By Estu Santoso - Sabtu, 8 September 2018 | 09:40 WIB
Bek timnas Singapura, Baihakki Hkaizan (kanan), berupaya mengontrol bola dibayangi pemain timnas Jepang, Mu Kanazaki, dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup E di Singapura, pada 12 November 2015. ( ROSLAN RAHMAN/AFP )

(Baca juga: FIFA Matchday - Timnas Malaysia Tumbang Dua Gol Tanpa Mampu Membalas)

UEFA memperkenalkan Nations League musim ini untuk menggantikan pertandingan persahabatan.

Sebab, ajang ini memungkinkan negara-negara untuk bermain melawan tim yang sama peringkatnya.

(Baca juga: Sepakan Penalti Son Heung-min Gagal, Timnas Korsel Tetap Menang pada FIFA Matchday)

Sebanyak 55 tim dipisahkan menjadi empat liga (A, B, C, D) berdasarkan peringkat mereka dan bersaing pada UEFA Nations League.

Ini adalah langkah untuk meningkatkan kualitas sepakbola internasional dan mengurangi jumlah persahabatan yang tidak berarti.

(Baca juga: Pelatih asal Brasil Ini Yakin Wacana Liga 1 Tanpa Striker Impor Tak Akan Terwujud)

UEFA memunculkan ide kompetisi antar timnas ini pada 2011.

Dalam setiap liga, empat tim akan dipromosikan pada akhir siklus, lalu empat tim akan terdegradasi.

(Baca juga: Kejurnas Freestyle Football 2018 - Ajang Perebutan Tiket ke Kejuaraan di Polandia)

Mereka kemudian akan bermain di level baru mereka pada kompetisi berikutnya, yang dimulai pada 2020.

Pemenang dari empat grup di Liga A akan lolos ke final four.