3 Laga Penting Timnas Inggris Era Gareth Southgate

By Senin, 15 Oktober 2018 | 17:59 WIB
Ekspresi pelatih Inggris, Gareth Southgate, usai timnya dikalahkan Kroasia dengan skor 1-2 di babak semifinal Piala Dunia 2018, Kamis (12/7/2018) di Luzhniki Stadium. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Gareth Southgate selaku Manajer tim nasional Inggris tengah menikmati masa-masa banjir pujian gara-gara keberhasilannya menangani tim.

Penulis: Theresia Simanjuntak

Bertugas sejak 2016 yang bermula hanya sekadar caretakerGareth Southgate memimpin timnas Inggris mencapai peringkat 4 Piala Dunia 2018, pencapaian tertinggi negeri itu sejak 1990.

Tak cuma prestasi itu, Southgate mengubah Inggris menjadi tim dengan permainan atraktif.

Berikut ini adalah laga-laga yang mengangkat nama pelatih yang memulai karier kepelatihannya di klub Middlesbrough.

INGGRIS VS MALTA (8/10/2016)

Ajang: Kualifikasi Piala Dunia 2018

Skor Akhir: 2-0

Partai melawan Malta merupakan laga pertama Gareth Southgate sebagai manajer sementara timnas Inggris, menggantikan Sam Allardyce yang mengundurkan diri pada 27 September 2016.

Tugas Southgate tak mudah. Dia harus memastikan para pemain di bawah komandonya, terus fokus meski berada dalam sorotan tajam media Inggris.

(Baca Juga: Luis Enrique Sebut Gareth Southgate Pelatih Asal Inggris yang Tak Biasa)

Artinya, apabila kalah melawan Malta di ajang yang memengaruhi mereka lolos atau tidak ke Piala Dunia 2018, Inggris bakal kian mendapat kritik tajam.

Kemenangan 2-0 atas Malta tak cuma menenangkan situasi Inggris, tapi juga referensi bagi resume Southgate bahwa ia layak dipercaya untuk menangani tim secara permanen.

Southgate kemudian menandatangani kontrak dengan ikatan empat tahun pada 30 November 2016 setelah membawa negerinya menangi dua laga dan seri dua kali dalam empat penampilan.


Kiper timnas Inggris, Jordan Pickford, diselamati rekan setimnya setelah tampil hebat dalam adu penalti kontra Kolombia pada laga babak 16 besar Piala Dunia di Stadion Spartak, Moskow, 3 Juli 2018. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

KOLOMBIA VS INGGRIS (3/6/2018)

Ajang: Piala Dunia 2018

Skor Akhir: 1-1 (menang adu penalti 4-3)

Lolos dari babak grup Piala Dunia 2018 sebagai runner-up Grup G, Inggris bertemu Kolombia selaku juara Grup H di babak 16 besar.

The Three Lions sempat unggul lebih dulu lewat penalti Harry Kane pada menit ke-57. Akan tetapi, pemain Kolombia, Yerry Mina, sukses menyamakan kedudukan di injury time.

(Baca Juga: Gareth Southgate Buka Gerbong Pemain Muda ke Timnas Inggris)

Lantaran skor tak juga berubah hingga babak perpanjangan waktu dimainkan, duel harus ditentukan lewat adu penalti.

Rakyat Inggris boleh saja sempat pesimistis. Maklum, Inggris bak terkena kutukan, di mana mereka selalu kalah di adu penalti ajang PD.

Tak dinyana, keberuntungan berada di pihak Southgate. Timnas Inggris menyingkirkan Kolombia dengan skor 4-3 di adu penalti.

Bagi Inggris, itu pertama kalinya mereka memenangi adu penalti di Piala Dunia.


Penyerang timnas Inggris, Harry Kane (kiri), berebut bola dengan bek timnas Swedia, Victor Lindelof, dalam laga perempat final Piala Dunia 2018 di Stadion Samara Arena, Samara, pada 7 Juli 2018.(YURI CORTEZ/AFP)

SWEDIA VS INGGRIS (7/7/2018)

Ajang: Piala Dunia 2018

Skor Akhir: 2-0

Usai pertandingan, Southgate menyebut kemenangan 2-0 atas Swedia merupakan hari terbaiknya sepanjang karier sebagai pelatih.

Inggris tampil kompak. Mereka membuka keunggulan via bek tengah Harry Maguire pada menit ke-30, lalu Dele Alli mengubah skor menjadi 2-0 pada menit ke-59.

Hasil itu membawa Southgate sebagai manajer Inggris ketiga sepanjang sejarah yang mampu membawa tim hingga ke semifinal Piala Dunia, sekaligus yang pertama sejak Sir Bobby Robson pada 1990.

(Baca Juga: Gareth Southgate Yakin Marcus Rashford Bisa Lebih Baik daripada Harry Kane)

Partai itu yang membuat Southgate menjadi idola negerinya.

Banyak fan bahkan mengenakan rompi, pakaian yang menjadi ciri khas Southgate lantaran selalu dipakai di tiap laga Inggris, ketika menyaksikan gim semifinal melawan Kroasia sebagai bentuk tribut buat idola baru.

*Tulisan ini dimuat di Tabloid BOLA edisi 2912, terbit Jumat (12/10/2018).