Fakta Menarik Islandia, 1 dari 1.793 Orang di Negara Itu adalah Pelatih Top

By Beri Bagja - Sabtu, 13 Januari 2018 | 08:06 WIB
Reaksi Heimir Hallgrimsson saat memimpin timnas Islandia dalam partai Kualifikasi Piala Dunia lawan Ukraina di Kiev, 5 September 2016. (SERGEI SUPINSKY / AFP)

(Baca Juga: Keren! Egy Maulana Vikri Setara Pemain Real Madrid Ini Dalam Daftar Pemain Muda Terbaik di Dunia)

Mereka sudah memiliki sejumlah pelatih lisensi AFC Pro Diploma.

Bila tak ada pelatih lokal yang memiliki lisensi itu, bakal banyak pelatih asing yang menyerbu Indonesia.

Mereka inilah yang akan menangani klub-klub Liga 1.

“Hal ini sudah harus diantisipasi PSSI. Negara-negara di Asia Tenggara sudah memiliki pelatih berlisensi AFC Pro Diploma yang menjadi persyaratan menangani klub mulai 2020. Berarti, tinggal dua tahun lagi mempersiapkan pelatih lokal agar bisa memiliki lisensi tersebut,” tutur Sutan.

“Jadi, targetnya tahun ini atau 2019 sudah ada pelatih lokal yang memiliki lisensi itu. Bila tidak, klub-klub Liga 1 terpaksa memakai jasa pelatih asing. Pelatih lokal yang berlisensi A AFC pada akhirnya melatih klub Liga 2 atau Liga 3,” ucapnya menambahkan.


Sutan Harhara, salah satu instruktur pelatih AFC.(GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

Menurut Sutan, banyak pelatih lokal yang berkualitas dan sudah selayaknya mengantungi lisensi tertinggi itu.

Hanya, terdapat berbagai kendala.

"Selain biayanya yang mahal, mereka harus mengambil modul atau magang di luar negeri misalnya di Korea Selatan, Jepang, atau negara Eropa. Mereka juga harus magang di salah satu klub besar,” ujarnya lagi.

Biaya untuk mengambil kursus AFC Pro Diploma terhitung besar karena mencapai Rp 150 juta, belum lagi kalau peserta kursus harus melakukan perjalanan ke luar negeri.

“Tetapi berapa pun harganya, tingkatan itu harus ditempuh. Pelatih harus memiliki lisensi AFC Pro Diploma,” kata dia.