Egy Maulana Vikri turut mengomentari soal kualitas kiper timnas Indonesia jika dibandingkan kiper legenda Lechia Gdansk saat menjawab pertanyaan reporter Canal+, Bartek Ignacik pada program Turbokozak terbaru.
Egy Maulana Vikri kembali tampil dalam proggram Turbokozak di channel YouTube Canal+ pada Kamis (26/7/2018).
Kali ini, pemuda kelahiran Medan tersebut ditantang untuk memasukkan 10 bola ke gawang secepat mungkin.
Tantangan tersebut juga melibatkan penjaga gawang legendaris Lechia Gdansk, Mateusz Bak, yang bakal menghalau tendangan Egy.
Mateusz Bak adalah kiper senior yang telah pensiun di Lechia Gdansk pada 2017 lalu. Penjaga gawang berusia 35 tahun menjadi salah sau legenda Lechia Gdansk karena telah membela Bialo-Zieloni sejak 2001.
(Baca juga: Brighton Resmi Miliki Pemain Asia Pertama yang Jadi Top Scorer di Liga Besar Eropa)
Meski sempat berpindah ke klub Portugal Maritimo pada 2010 dan sejumlah klub Polandia lain seperti Wisla Plock dan Podbeskidzie, ia memilih kembali ke klub lamanya dan pensiun di Lechia Gdansk.
Bak merupakan simbol legenda Lechia Gdansk karena ia merupakan satu-satunya pemain yang membela tim asal kota Gdansk sejak awal klub merintis dari kasta keenam Liga Polandia (A-class) pada 2001-2002 hingga ke kasta tertinggi (Ekstraklasa) 2007-2008.
Mateusz Bąk kończy w piątek 34 lata. Popularnemu "Bączkowi" życzymy, aby w czerwcu mógł świętować medal mistrzostw Polski z Lechią Gdańsk! pic.twitter.com/axWwTku5HH
— lechia.gda.pl (@lechiagdapl) 24 February 2017
Usai menjalankan tantangan yang diberikan Bartek Ignacik, Egy Maulana ditanyai soal kualitas kiper senior Lechia Gdansk dibandingkan Mateusz Bak.
"Egy bagaimana menurutmu soal kiper baru kami?." ujar Bartek Ignacik.