Ini yang Bikin Timnas Palestina Tetap Tangguh Meski Negaranya Dilanda Perang

By Septian Tambunan - Kamis, 16 Agustus 2018 | 05:46 WIB
Kiper dan pelatih timnas U-23 Indonesia, Andritany Ardhiyasa serta Luis Milla, memberikan keterangan pers seusai laga kontra Palestina, di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Rabu (15/8/2018). (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Ada sisi menarik di balik keberhasilan timnas U-23 Palestina mengalahkan timnas U-23 Indonesia dalam laga Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Rabu (15/8/2018).

Dalam pertandingan tersebut, timnas U-23 Palestina sanggup meraih kemenangan 2-1.

Gol tim tamu diciptakan Oday Dabbagh (menit ke-15) dan Mohammed Darwish (52').

(Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Kalah dari Palestina, Sang Kapten Minta Maaf)

Sementara itu, gol timnas U-23 Indonesia disarangkan Irfan Jaya (22').

Kendati saat ini sedang mengalami konflik dengan Israel, timnas U-23 Palestina tetap mampu menunjukkan kualitasnya di atas lapangan.

Rupanya, kompetisi domestik yang berjalan mulus menjadi penyebab tangguhnya Palestina.

Liga Palestina telah bergulir secara reguler pada 2008 dan berjalan profesional sejak 2011.

(Baca Juga: Kiper Timnas Filipina Tepis Penalti di Premier League, Total 6 Pemain Kecewa)

Terhitung mulai musim 2008-2009, Hilal Al-Quds menjadi klub yang paling sering menjuarai Liga Palestina, yakni sebanyak tiga kali.

Adapun di Indonesia ada Liga 1 atau kompetisi terelite di Tanah Air.


Pemain timnas U-23 Palestina, Oday Dabbagh, mencetak gol ke gawang Indonesia dalam pertandingan lanjutan Grup A cabang sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Patriot, Rabu (15/8/2018). (FIRZIE IDRIS/BOLASPORT.COM)

Liga Indonesia dihelat sejak musim 2008-2009, di mana Persipura Jayapura keluar sebagai kampiun.

Namun, Liga Indonesia sempat tak selesai pada 2015 dan terkena suspensi dari FIFA pada 2016.

(Baca Juga: 11 Pemain dengan Nomor Tak Sesuai Posisi, Ada Kiper Nomor Punggung 11 di Liga Inggris)

Hingga sekarang Persipura masih menjadi pemilik titel terbanyak Liga Indonesia dengan tiga trofi.