5 Faktor Penyebab Kekalahan Timnas U-23 Indonesia Kontra Palestina

By Andrew Sihombing - Kamis, 16 Agustus 2018 | 14:03 WIB
Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, mencoba menenangkan para pemainnya dari tepi lapangan pada laga Grup A Asian Games 2018 versus Palestina di Stadion Patrtiot, 15 Agustus 2018. ( FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM )

Perubahan ini bukan karena alasan stamina, melainkan pertimbangan strategi. Milla boleh jadi ingin meredam keunggulan fisik pemain-pemain Palestina.

Gavin memang lebih tinggi dibanding I Putu Gede Juni Antara, Bagas Adi lebih fisikal dan defensif dibandingkan Rezaldi, sementara Hargianto akan menambah otot defensif dari lini tengah.

Nyatanya, alih-alih meredam keunggulan lawan, strategi ini berbalik 'memakan tuannya' dengan menghilangkan kelebihan timnas U-23 Indonesia.

(Baca Juga: Septian David Tak Berkembang di Babak Pertama, Lilipaly Kembali ke Posisi Awal)

Karakter Bagas Adi yang jauh lebih defensif juga membuat winger Febri Hariyadi tak bisa leluasa mengeksploitasi sisi kiri karena kehilangan tandem.

Sementara itu, Gavin ternyata tidak terlalu nyetel dengan Irfan Jaya di depannya.

Adapun Hargianto tak bisa mempertebal pertahanan sebagaimana diharapkan, sementara Septian David malah kebingungan berbagi peran dengan Stefano Lilipaly di depannya.

Kesalahan strategi ini terbukti saat Rezaldi masuk menggantikan Bagas Adi yang cedera. Kombinasi Rezaldi dengan Febri terlihat merepotkan pertahanan timnas U-23 Palestina di babak kedua.

Gavin juga 'terpancing' naik membantu serangan dan melakukan kombinasi begitu Saddil Ramdani masuk menggantikan Irfan.

2. Terlambat Merespons?