Wawancara Bima Sakti: Saya Bersedia Jadi Pelatih Timnas Senior

By Andrew Sihombing - Rabu, 10 Oktober 2018 | 11:27 WIB
Asisten pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti dalam sesi latihan timnas di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat (24/11/2017), jelang laga persahabatan melawan Timnas Guyana pada Sabtu (25/11/2017). ( FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM )

Bila Milla tidak menerima proposal kontrak dan PSSI meminta Anda menjadi pelatih timnas senior, bersedia?

Selama memang baik buat timnas, saya bersedia saja. Selama ini saya juga sudah belajar dari Milla soal bagaimana membentuk tim dan memadukan pemain.

Bila memang diminta, saya pikir ini akan menjadi kesempatan buat saya untuk berbuat sesuatu demi timnas.


Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla (tengah), beserta asisten pelatih Bima Sakti (kanan) memberikan instruksi kepada Muhammad Hargianto pada laga PSSI Anniversary Cup 2018 kontra Bahrain di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat (27/4/2018) ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM )

Milla menangani timnas U-23 Indonesia sekaligus senior. Ke depan, apakah sebaiknya seperti ini atau terpisah?

Memang seharusnya terpisah antara pelatih timnas senior, U-23, U-19, dan U-16. Tapi, mereka juga harus dalam garis yang sama. Artinya, filosofi harus sama.

Jangan sampai karakter kepelatihannya berbeda. Milla menyampaikan bahwa para pelatih timnas Spanyol di semua level saling berkomunikasi. Jadi, cara bermain tidak terlalu berbeda.

Begitu para pemain tampil di level usia lebih tinggi, mereka sudah tidak perlu banyak beradaptasi lagi dan karakternya juga tidak jauh berbeda. 

(Baca Juga: Timnas Indonesia Krisis Bek Kanan, Cuma Dua Sepanjang 2018)

Anda jadi asisten pelatih di Persiba pada 2016, menjadi asisten pelatih timnas pada tahun berikutnya, dan kini dianggap sebagai kandidat pelatih timnas. Bagaimana memaknai perjalanan karier kepelatihan Anda?