Bima Sakti Sebut Timnas Indonesia Tidak Bisa Dibentuk secara Instan

By Ferril Dennys Sitorus - Kamis, 22 November 2018 | 16:15 WIB
Ekspresi kekecewaan Bima Sakti usai Indonesia dikalahkan Thailand dengan skor 2-4 dalam lanutan laga grup B Piala AFF 2018, di Stadion Rajamangala, Sabtu (17/11/2018). (affsuzukicup.com)

Dia ditunjuk jadi pelatih skuat Garuda pada akhir Oktober 2018 atau kurang lebih dua minggu sebelum Piala AFF 2018 bergulir.

Sebelumnya, Bima merupakan asisten pelatih timnas U-23 dan senior Indonesia yang ditangani pelatih asal Spanyol Luis Milla. 

(Baca Juga: Bali United Menyerah dalam Perburuan Gelar dan Coba Lebih Realistis)

Setelah diberikan tanggung jawab, Bima tidak memiliki banyak waktu untuk mengubah taktik, strategi dan pemain.

Oleh sebab itulah dia memilih untuk menerapkan taktik lawas ala Luis Milla.

Para pemain yang dipanggil pun tidak jauh dari sosok-sosok yang pernah dipercaya Milla.

Bima mengaku, tidak mudah membangun dan melatih tim nasional, apalagi dalam waktu yang singkat.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat dan pencinta sepak bola nasional untuk mendukung siapapun pelatih timnas Indonesia baik itu orang asing atau pelatih lokal.

"Berikan dukungan semaksimal mungkin karena tidak mudah menjadi bagian dari tim nasional," tutur Bima.

Tim nasional sepak bola Indonesia dipastikan gagal melaju ke semifinal Piala AFF 2018 setelah pertandingan Grup B Filipina melawan Thailand, Rabu (21/11/2018), berakhir dengan skor imbang 1-1.