Edy Rahmayadi: Kontrak Luis Milla 30 Miliar Per Tahun

By Mochamad Hary Prasetya - Senin, 26 November 2018 | 20:00 WIB
Ekspresi pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla saat anak asuhnya menghadapi timnas U-23 Hong Kong pada laga pamungkas Grup A sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Patriot, Kota Bekasi, 20 Agustus 2018. ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM )

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, akhirnya menyebutkan nilai kontrak Luis Milla saat menangani timnas Indonesia

Edy Rahmayadi mengatakan bahwa Luis Milla meminta gaji sebesar Rp 30 miliar selama satu tahun bila setuju melatih kembali timnas Indonesia.

Sebelumnya PSSI memang sudah mengumumkan bahwa memperpanjang kontrak Luis Milla selama satu tahun ke depan.

Pelatih asal Spanyol itu dituntut membawa timnas Indonesia meraih gelar juara Piala AFF 2018.

Entah apa yang membuat Luis Milla tidak menerima tawaran kontrak dari PSSI.

Edy Rahmayadi juga menegaskan bahwa PSSI mampu untuk membayar gaji Luis Milla.

"Banyak pemberitaan bahwa PSSI tidak mampu menggaji Luis Milla, oh itu salah besar," kata Edy Rahmayadi saat diwawancari Tv One, Senin (26/11/2018).

"Luis Milla itu pelatih paling mahal se-Asia Tenggara. Selama satu tahun gajinya itu mencapai Rp 30 miliar dan PSSI siap bayarnya," ucap Edy Rahmayadi menambahkan.

(Baca Juga: Lima Ucapan Edy Rahmayadi yang Mendadak Viral, Tak Punya Nasionalisme hingga Wartawan Harus Baik)

Luis Milla didatangkan PSSI pada Februari 2016 dengan durasi kontrak sampai Asian Games 2018 selesai pada Agustus lalu.

Mantan pemain Real Madrid itu gagal menembus target semifinal yang diminta PSSI di Asian Games 2018.

Edy Rahmayadi mengatakan selepas Asian Games 2018 selesai, Luis Milla tidak menemui PSSI.

Pelatih berusia 51 tahun itu memutuskan untuk kembali ke Spanyol.

(Baca Juga: Piala AFF 2018 - Dua Pemain Timnas Indonesia Tak Pernah Dimainkan)

"Luis Milla kecewa dan akhirnya dia kembali ke Spanyol. Kami mencoba mengajaknya kembali tapi akhirnya dia tidak datang," kata Edy Rahmayadi.

Menurut Edy Rahmayadi, PSSI seperti dibohongi oleh Luis Milla atas janjinya yang ingin datang ke Indonesia untuk berbicara perpanjangan kontrak.

PSSI pun akhirnya memutuskan untuk memanggil Bima Sakti untuk menjadi pelatih timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

"Satu dan dua kali Luis Mila sudah berjanji mau datang tapi pas ketiga kalinya batal datang," kata Edy Rahmayadi.

"Kami orang Indonesia tidak bisa dijanjikan seperti itu. Itu seakan kami dikecilkan oleh orang lain. Akhirnya kami rapat bersama Komite Eksekutif dan mengambil langkah untuk menunjuk Bima Sakti," tutup pria yang menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara tersebut.