Klarifikasi Pemain Timnas Indonesia soal Isu Pengaturan Skor Final Piala AFF 2010

By Nungki Nugroho - Minggu, 30 Desember 2018 | 11:22 WIB
Skuat timnas Indonesia di Piala AFF 2010 telah memberikan klarifikasi terkait isu pengaturan skor kepada Polda Metro Jaya pada Sabtu (29/12/2018). ( TRIBUNNEWS.COM )

Para pemain tim nasional (timnas) Indonesia yang berlaga pada ajang Piala AFF 2010 telah memberikan klarifikasi kepada Polda Metro Jaya pada Sabtu (29/12/2018) terkait isu pengaturan skor.

Sederet pemain timnas Indonesia yaitu Ponaryo Astaman, Firman Utina, Maman Abdurrahman, Markus Horison, dan Hamka Hamzah telah mendatangi Polda Metro Jaya.

Ponaryo Astaman yang merupakan General Manager Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) memberikan penjelasan hasil pemeriksaan rekan-rekannya tersebut di hadapan Polda Metro Jaya.

"Teman-teman yang dulu membela timnas Indonesia pada ajang Piala AFF 2010 memberikan klarifikasi bahwa semua isu yang beredar belakangan ini tidak benar," kata Ponaryo kepada MetroTV.

Mantan kapten Sriwijaya FC itu menyatakan bahwa semua pemain jujur dan berkata sesuai fakta.

"Teman-teman juga memberikan fakta yang mereka ketahui di depan tim satgas tadi," ujar Ponaryo lagi.

Memang, isu tentang pengaturan skor pada final Piala AFF 2010 kembali menyeruak selepas pernyataan mantan Manajer timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla pada acara Mata Najwa beberapa waktu lalu.


Ponaryo Astaman, mantan kapten timnas Indonesia yang kini menjabat General Manager Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).(WESHLEY HUTAGALUNG/BOLASPORT.COM)

Kini, kepolisian Republik Indonesia (RI) telah membentuk tim satgas Antimafia sepak bola yang telah mengusut kasus-kasus pengaturan skor (match fixing) di sepak blola tanah air termasuk final Piala AFF 2010.

Baca Juga:

Terbaru, tim satgas telah menangkap beberapa oknum yang diduga terlibat pengaturan skor di kompetisi nasional yaitu Johar Ling Eng (anggota Exco PSSI), mantan anggota Komisi Wasit PSSI, Priyanto beserta anaknya, Anik Yuni Atika Sari, dan anggota Komdis PSSI, Dwi Irianto alias Mbah Putih.