Cerita soal Celana Dalam di Balik Kesuksesan BLiPSI Bina Sentra Cirebon di Singa Cup 2017

By Verdi Hendrawan - Kamis, 9 November 2017 | 14:32 WIB
Asisten pelatih Binsa Sentra, Muhammad Ridwan, saat ditemui di sela-sela hari terakhir turnamen Singa Cup 2017 di The Cage Sports Park, Turf City, Singapura, Kamis (9/11/2017) (VERDI HENDRAWAN/BOLASPORT.COM)

Keberhasilan BLiSPI Bina Sentra lolos ke semifinal merupakan sebuah prestasi besar. Pasalnya, tim yang dibentuk kurang dari satu tahun ini tampil di Singa Cup 2017 di Singapura, 6-9 November 2017, hanya untuk mencari pengalaman.

BLiSPI Bina Sentra adalah Sekolah Sepak Bola (SSB) yang dibentuk oleh ayah angkat bintang Tim Nasional U-19 Indonesia, Egy Maulana Vikri.

SSB yang berada di Kota Cirebon ini baru saja dibentuk, bahkan mereka baru pada tahap menyebarkan flyer sebagai bagian dari menginformasikan dan memperkenalkan diri kepada masyarakat luas.

Tim yang saat ini telah terbentuk berasal dari para pemain pilihan yang pernah dilatih tim pelatih dan berhasil mereka ajak bergabung dari beberapa SSB di Cirebon dan sekitarnya.

Singa Cup 2017 adalah ajang internasional pertama bagi para pemain. Di balik kesuksesan mereka di ajang ini, ternyata tersimpan cerita unik berbau klenik.

Cerita yang dimaksud adalah kebiasaan membalikkan celana dalam yang mereka kenakan di setiap pertandingan yang mereka mainkan.

Hal ini bermula dari pengakuan orang tua siswa seusai pertandingan di turnamen Walikota Tasikmalaya yang mereka ikuti pada Oktober 2017.

Ketika pertandingan berakhir dan Bina Sentra kalah dari lawan pada babak semifinal, orang tua siswa tersebut mengaku sempat didatangi seorang kakek tidak dikenal dan berkata "kalau mau menang, para pemain harus membalikkan sempak".

"Entah siapa kakek itu sebenarnya, tetapi hal tersebut telah membawa kepercayaan diri tersendiri bagi para pemain, walaupun saya tidak percaya akan hal itu," tutur asisten pelatih Bina Sentra, M Ridwan, kepada BolaSport.com.

Kata-kata dari orang tua tersebut ternyata terdengar salah satu pemain dan ia pun memberitahukan kepada teman-temannya hingga menjadi sebuah gurauan, tetapi justru menjadi inspirasi bagi mereka.