6 'Penyakit Kronis' Liga 1 yang Haram Terulang untuk Musim 2018

By Irwan Febri Rialdi - Minggu, 4 Maret 2018 | 14:07 WIB
Logo Liga 1 musim 2017. (Tribun Batam)

Liga 1 musim 2018 kembali dinanti-nanti untuk digelar kembali. Tak hanya klub perserta, tetapi juga para pendukung setia dan publik sepak bola Indonesia.

Kompetisi kasta teratas Liga Indonesia itu pun rencananya akan digelar 25 Maret 2018.

Namun, jika bertolak pada Liga 1 musim sebelumnya, ada beberapa catatan yang menarik perhatian publik dan dirasa merugikan beberapa pihak.

Catatan itu pun terjadi mulai dari pengurus kompetisi hingga klub peserta.

Dirangkum oleh BolaSport.com, berikut 'penyakit' yang haram untuk terulang pada Liga 1 musim 2018.

1. Regulasi yang berubah di tengah jalan


Chief Operating Officer PT LIB (Liga Indonesia Baru), Tigor Shalom Boboy menjelaskan modifikasi Law of The Game yang bakal Diterapkan Liga 1 musim 2018, di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (2/3/2018).(MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM )

Beberapa keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sempat menuai berbagai reaksi.

Salah satunya yakni saat aturan wajib memainkan pemain U-23, akan tetapi regulasi tersebut diubah saat memasuki putaran kedua Liga 1.

2. Suporter yang kehilangan nyawa


Almarhum Ricko Andrean Maulana di Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung, Kamis (27/7/2017).(Instagram Guebobotoh)

Nasib kurang mengenakkan terjadi pada suporter sepak bola pada Liga 1 musim 2017.

Tercatat beberapa suporter harus kehilangan nyawa akibat rivalitas.

Salah satunya yang paling ingat yakni kasus Ricko Andrean Maulana, bobotoh berusia 22 tahun yang meninggal akibat penganiayaan.

Ia merupakan korban salah sasaran oleh suporter sepak bola saat menonton pertandingan Persib melawan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/7/2017).

(Baca Juga: Link Live Streaming Arema FC vs Sriwijaya FC, Laga Final Krusial Penuntas Dahaga Juara!)

3. Tim yang mogok bermain


Wasit Evans Shaun Robert yang memimpin pertandingan Persija Jakarta vs Persib Bandung di Stadion Manaha, Solo, Jumat (3/11/2017) sore WIB.(GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

Pertandingan Persija Jakarta kontra Persib Bandung di Stadion Manahan, Solo, Jumat (3/11/2017) menjadi perhatian khusus publik sepak bola Indonesia.

Saat itu, Persib mogok bermain lantaran tak puas dengan keputusan wasit asing asal Australia, Shaun Evans.

Laga pun diakhiri oleh Shaun Evans pada waktu yang tak biasa yakni pada menit ke-83.

4. Kerusuhan


Hasan Akrami, wasit yang memimpin di laga Madura United vs Borneo FC(Tribun-Jatim)

Masih terekam dalam ingatan, kerusuhan terjadi pada laga Madura United kontra Borneo FC di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jumat (13/10/2017).

Tak puas dengan keputusan wasit asal Iran, Hasan Akrami, Madura United dan juga suporter mereka rusuh hingga ada insiden anarkis terhadap sang pengadil.

5. Penentuan jawara Liga 1 yang ruwet


Para pemain Bhayangkara FC mengangkat trofi juara Liga 1 musim 2017 setelah mereka kalah dari Persija pada laga pekan pamungkas di Stadion Patriot, Kota Bekasi, Minggu (12/11/2017) malam. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM)

Masalah kembali terjadi pada akhir Liga 1 musim 2017, saat itu Bhayangkara FC dan Bali United sengit untuk memperebutkan gelar juara.

Namun, Bhayangkara FC mendapat poin tambahan.

Hal itu lantaran Mitra Kukar memainkan Mohammed Sissoko yang mendapat hukuman akumulasi kartu tetapi tetap dimainkan.

Dengan tambahan poin tersebut, Bhayangkara FC semakin tak terkejar dan menasbihkan diri menjadi jawara Liga 1 2017.

6. Subsidi yang tak kunjung dilunasi


Ketum PSSI, Edy Rahmayadi selepas pertemuan 18 Klub Liga 1 bersama dengan PSSI dan PT LIB di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017). (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Subsidi tim peserta Liga 1 dikabarkan tak kunjung selesai.

Bahkan salah satu tim, PSM Makassar secara terang-terangan menyatakan jika tunggakan hutang mencapai kisaran enam miliar rupiah.

(Baca Juga: Bertolak Belakang, Ini Pendapat Pelatih Persija dan Persib Soal Molornya Liga)