Edy Rahmayadi Tak Keberatan jika Aktivitas Sepak Bola Indonesia Dibubarkan, tetapi Ada Syaratnya

By Adif Setiyoko - Rabu, 26 September 2018 | 16:23 WIB
Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI Periode 2016-2020 pada Kongres PSSI di Hotel Mercure, Jakarta, Kamis (10/11/2016). ( KUKUH WAHYUDI/BOLA /JUARA.NET )

Ketua Umum (Ketum) PSSI Edy Rahmayadi, mengaku tak keberatan apabila seluruh aktivitas dunia sepak bola di Indonesia dihentikan. Ia sepakat dengan hal tersebut namun dengan syarat, yakni jika sepak bola telah merusak anak bangsa.

Namun demikian, ujar Edy Rahmayadi, keputusan itu semestinya dilakukan secara profesional serta pertimbangan yang matang.

"Bila perlu kita bubarkan nanti, kalau gara-gara ini rusak semua anak bangsa," kata Edy dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Selasa (25/9/2018).

(Baca Juga: Anggota The Jak Mania Tewas, 7 Korban Harus Meregang Nyawa di Antara Rivalitas Persib Vs Persija)

Pernyataan tersebut disampaikan Edy saat PSSI menggelar jumpa pers terkait kasus pengeroyokan yang merenggut nyawa seorang anggota The Jak Mania, Haringga Sirla, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018).

Peristiwa ini pun segera menjadi perbincangan hangat setelah video pengeroyokan tersebut tersebar luas di dunia maya.

(Baca Juga: Berita Tewasnya Satu The Jak Mania: Rentetan Korban Rivalitas Persib-Persija sampai Surat Macan Kemayoran untuk Pemerintah)

Aksi kejam tersebut terjadi sebelum pertandingan antara Persib Bandung kontra Persija Jakarta pada pekan ke-23 Liga 1 2018, Minggu (23/9/2018).

Berdasarkan video yang beredar di duna maya, Haringga Sirla dianiaya oleh puluhan orang yang menggunakan atribut pendukung Persib Bandung.

(Baca Juga: Orang Tua Haringga Sirla Ungkap Firasat Sebelum Anaknya Tewas Dikeroyok Oknum Bobotoh)

Tak hanya bogem mentah, pemuda berusia 23 tahun ini juga dipukuli menggunakan balok kayu, helm, hingga batu.

Menindak lanjuti insiden kejam tersebut, PSSI telah membentuk tim investigasi untuk mendalami kasus kematian Haringga Sirla.

"Harus kami hukum yang terberat dan itu harus menyelesaikan masalah, tapi sekali lagi diagnosa harus tepat," ujar Edy.

Selain itu, PSSI memutuskan menghentikan Liga 1 senior sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

(Baca Juga: Skenario Piala Asia U-16 2018 - Pelatih Timnas Vietnam Khawatir Indonesia dan India Bermain Mata)

"Kami memutuskan menghentikan Liga 1 senior dalam pertandingan putaran kedua di 18 klub sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara itu.

Mantan Pangkostrad itu juga menjelaskan keputusan ini adalah bentuk keprihatinan dan bela sungkawa PSSI atas tewasnya Haringga Sirla.

"Ini adalah salah satu bentuk keprihatinan kami dan rasa belasungkawa kami terhadap almarhum," tutur Edy.