Tren Kebobolan Duluan di Piala AFF 2018, Modal Sejarah Timnas Indonesia Melawan Thailand

By Dwi Widijatmiko - Rabu, 14 November 2018 | 11:56 WIB
Pemain timnas Indonesia, Stefano Lilipaly, berlatih di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Senin (12/11/2018) jelang laga Piala AFF 2018 kontra Timor Leste. ( CLARENTIA WIJNTA/BOLASPORT.COM )

Timnas Indonesia memiliki sebuah catatan negatif selama tampil di Piala AFF 2018.

Sudah menghadapi Singapura dan Timor Leste di Grup B Piala AFF 2018, gawang timnas Indonesia selalu kebobolan lebih dulu.

Saat melawan Singapura (9/11/2018) di Kallang pada laga pertama Grup B Piala AFF 2018, gawang timnas Indonesia dijebol oleh Hariss Harun di menit ke-37 dan Tim Garuda tak bisa membalas sampai akhirnya harus kalah 0-1.

Ketika menghadapi Timor Leste (13/11/2018) di Jakarta, timnas Indonesia juga tertinggal lebih dulu oleh gol Rufino Gama pada menit ke-48.

Tetapi, kali ini skuat besutan Bima Sakti mampu membalas dengan tiga gol lewat Alfath Fathier (menit ke-60'), penalti Stefano Lilipaly (69'), dan Beto Goncalves (82') sehingga berbalik menang 3-1.

Tren kebobolan duluan di Piala AFF 2018 ini jelas menjadi pekerjaan rumah yang sebaiknya segera dibenahi oleh Bima Sakti dan pasukannya.

Namun, tren kebobolan lebih dulu sebetulnya malah bisa menjadi catatan manis terkait modal sejarah timnas Indonesia untuk pertandingan berikutnya di Piala AFF 2018.

Tim Garuda akan menghadapi negara terkuat Asia Tenggara, Thailand, pada Sabtu (17/11/2018) di Stadion Rajamangala, Bangkok.

Sepanjang sejarah pertemuan di Piala AFF, timnas Indonesia hanya pernah 2 kali menang dari 11 duel melawan Thailand.