Gede Widiade: Seumur Hidup Saya Tak Pernah Dihubungi Pelaku Match Fixing

By Muhammad Robbani - Jumat, 30 November 2018 | 19:18 WIB
Direktur Utama Persija, Gede Widiade, berbicara kepada media usai menyaksikan laga babak perempat final Piala Presiden 2018, melawan Mitra Kukar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (04/02/2018) sore. ( SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM )

Direktur Utama Persija, Gede Widiade, tegas menolak anggapan bahwa dirinya pernah terlibat jaringan mafia pengaturan skor sepak bola di Indonesia.

Gede Widiade bahkan tegas menyebut selama keterlibatannya dalam aktivitas sepak bola nasional, tak pernah bersentuhan dengan jaringan itu.

Pria asal Surabaya itu dicurigai sebagai orang yang pernah berhubungan dengan Vigit Waluyo, nama pelaku pengaturan skor yang tengah ramai dibicarkan akhir-akhir ini.

Itu tak terlepas dari keterlibatan Gede Widiade sebagai petinggi PT. Mitra Muda Inti Berlian, pengelola Persebaya yang kini sudah bertransformasi menjadi Bhayangkara FC.

Persebaya bentukan Wisnu Wardhana itu sebelumnya dikelola oleh Vigit Waluyo yang kemudian diserahkan kepada Gede Widiade.

"Kalau saya seumur hidup tidak pernah dihubungi sama tukang judi. Yang kedua saya itu orang lama. Saya itu pegang sepak bola dengan Persebaya, menjadi CEO, Direktur Utama, saya sudah pernah," kata Gede Widiade kepada wartawan, Jumat (30/11/2018).


Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, serta wartawan olahraga senior, Weshley Hutagalung, dalam diskusi PSSi Pers, di Kemang, Jakarta, Jumat (30/11/2018).(MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

(Baca juga: Gede Widiade Sebut Match Fixing Hal Biasa di Indonesia, Tetapi Tak Pernah Serius Diberantas)

"Apakah saya termasuk kategori orang lama (mathc fixing), tidak. Banyak orang lama itu yang mempunyai integritas yang punya pemikiran bagus untuk sepak bola," ujarnya.

Ditambahkan pria berkacamata itu, orang-orang berbahaya bagi sepak bola Indonesia adalah yang cuma memikirkan keuntungan finansial ketimbang motivasi memajukan sepak bola.

"Kalau sepak bola ini dipegang sama orang-orang baru yang otaknya cuma bisnis saja bahaya. Anda tahu ini dari beberapa orang yang pegang klub otaknya juga ada ga mikir bola, cuma berpikir bisnis, dan itu yang perlu Anda waspadai," tuturnya.

"Itu yang perlu dimonitor. Sekarang banyak orang itu sudah mengetahui kalau sepakbola itu madu. Karena apa? Duit iya bisnis, politik iya, untuk apapun. Tinggal siapa yang mengendalikan," ucapnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Yth Bolasporter, komentar dipersilahkan. . #teco #stefanocugurra #robertrene #persija #psmmakassar

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on