Rekam Jejak Isu Pengaturan Skor di Sepak Bola Indonesia pada 2018

By Nungki Nugroho - Kamis, 20 Desember 2018 | 15:27 WIB
Ilustrasi pengaturan skor. (TRIBUNNEWS.COM)

Banyak isu pengaturan skor di sepak bola Indonesia yang menyeruak pada musim 2018, mulai dari kasta tertinggi hingga turun ke kasta berikutnya.

Sederet isu pengaturan skor menyeruak di sepak bola Indonesia pada musim kompetisi 2018.

Namun begitu, belum ada satu pun pihak yang tertangkap tangan melakukan kegiatan mafia ini.

Berikut tim BolaSport.com merangkum deretan isu pengaturan skor yang sempat naik ke permukaan.

1. Persib Bandung Vs PSMS Medan


Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez dan Salah Satu Pemainnya, Ardi Idrus bersalaman dan sepakat untuk menyudahi permasalahan terkait isu suap dan pengaturan skor. ( Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha )

Persib Bandung sempat diterpa isu tidak sedap terkait suap dan pengaturan skor.

Dugaan kasus suap dan pengaturan skor menerpa Persib Bandung saat menjamu PSMS Medan di Stadion I Wayan Diptya, Gianyar, Bali pada laga pekan ke-31 Liga 1 2018, Jumat (9/11/2018).

Mantan pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez, menyampaikan dugaan pengaturan skor telah dilakukan oleh empat pemainnya. 

Namun, pihak klub telah mengeluarkan pernyataan resmi yang membantah dengan tegas tuduhan-tuduhan yang tak berdasar tersebut.

"Persib dengan ini menegaskan bahwa sepenuhnya percaya dengan para pemainnya dan membantah tegas tuduhan yang dialamatkan kepada para pemain Pangeran Biru," dikutip dari rilis laman resmi Persib.

(Baca Juga: Hamka Hamzah Geram dengan Tuduhan Pengaturan Skor di Final Piala AFF 2010)

2. Persebaya Surabaya Vs PSMS Medan


Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, saat jumpa pers seusai laga melawan PSMS Medan di Stadion Teladan, Medan, Sabtu (1/12/2018). ( Persebaya.id )

Pertandingan antara PSMS Medan dan Persebaya Surabaya dinilai mengandung unsur pengaturan skor pada laga pekan ke-33 Liga 1 2018. Namun, penilaian itu hanya datang dari netizen.

Persebaya dikalahkan secara telak 0-4 oleh PSMS Medan yang sedang mengejar misi naik ke zona aman Liga 1 2018.

Kegagalan itu membuat banyak argumentasi langsung bermunculan mengingat Bajul Ijo tengah dalam kondisi digdaya dalam beberapa laga sebelumnya.

Kritikan pun bermunculan mengenai pertandingan yang dianggap berjalan aneh hingga soal pengaturan skor dalam pertandingan tersebut.

Namun, tak ada bukti kuat terkait adanya pengaturan skor pada laga tersebut. Walhasil, semua hanya berupa isu semata.

(Baca Juga: Dua Pemain Asing Kejar Naturalisasi, Layak Gabung Timnas Indonesia?)

 

3. Pertandingan-pertandingan PSS Sleman dan PSMP Mojokerto Putra


Logo Liga 2 Indonesia(SUPERBALL.ID)

Salah satu dalang pengaturan skor diduga terlibat dalam pertandingan yang dilakoni oleh PSS Sleman dan PSMP di Liga 2 2018.

Kepastian itu dikatakan oleh narasumber dalam acara Mata Najwa dengan tajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 2" Rabu (19/12/2018) malam WIB.

"Vigit Waluyo adalah 'raja' di Liga 2. Banyak pertandingan yang diatur oleh Vigit Waluyo," ujar Mr. X mengungkapkan.

"Tim yang diatur Vigit Waluyo di Liga 2 adalah PSS (Sleman) dan PSMP (Mojokerto Putra)," lanjut Mr. X menambahkan.

Isu tersebut muncul tak lain setelah drama kegagalan penalti pemain PSMP saat laga penentuan melawan Aceh United untuk lolos ke babak semifinal Liga 2 2018.

(Baca Juga: Harga Pasaran Pemain Jebolan Liga Europa Milik Bali United Capai Rp 20 Miliar)

PSMP yang hanya membutuhkan hasil seri untuk lolos ke babak semifinal Liga 2 2018 berada dalam kondisi tertinggal 2-3 dari Aceh United.

Sayang, sepakan penalti pemain PSMP, Krisna Adi, justru melebar dari gawang Aceh United, sehingga memudahkan Kalteng Putra dan Semen Padang untuk lolos ke semifinal Liga 2 2018.

Bahkan, rantai pengaturan skor PSS dan PSMP telah menyeret mantan Exco PSSI, Hidayat, hingga mendapatkan hukuman dari Komite Disiplin PSSI.

4. Kalteng Putra Vs Persita Tangerang


Suporter Persita Tangerang masuk ke lapangan saat berhadapan dengan Kalteng Putra pada final Liga 2 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Selasa (4/12/2018).(MOCHAMAD HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

Kalteng Putra harus mengalahkan Persita Tangerang di babak perebutan peringkat ketiga untuk menyabet satu tiket promosi ke Liga 1 2019.

Di media sosial Twitter, beredar tangkapan layar berisi pembicaraan oknum yang diduga Egi Melgiansyah dengan seseorang yang disebut "neng".

Dalam tangkapan layar pembicaraan tersebut, sosok yang diduga Egi Melgiansyah itu juga mengaku sudah mengetahui tim yang promosi ke Liga 1, bahkan saat kompetisi Liga 2 2018 baru memasuki babak penyisihan.

"Kalteng ya yg lolos Liga 1. Aku sudah denger dari jauh-jauh hari neng. Yang lolos itu PSS, Semen Padang, sama Kalteng," tulis oknum yang diduga Egi Melgiansyah itu.

(Baca Juga: Tak Ada Pemain Timnas Indonesia, Tim Terbaik Piala AFF 2018 Didominasi Malaysia dan Vietnam)

Kendati demikian, sosok yang diduga Egi Melgiansyah itu mengaku tetap tampil fight saat bersua dengan Kalteng Putra pada Selasa (4/12/2018).

Sama halnya dengan tiga kabar di atas, ungkapan ini hanya sebatas isu yang tak mempengaruhi hasil pertandingan.

Terbaru, isu pengaturan skor timnas Indonesia vs Malaysia di Piala AFF 2010 kembali diangkat dalam diskusi hangat bertema 'PSSI Bisa Apa Jilid 2' yang dipandu oleh Najwa Shihab pada Rabu (19/12/2018) malam WIB.

Mantan Manajer timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabussala, menyebutkan adanya pengaturan skor pada pertandingan yang dimenangi oleh Malaysia tersebut.

Kini, ia berkenan menyampaikan kepada pihak kepolisian yang telah membuat satuan tugas (satgas) untuk menangani isu pengaturan skor.

Ya, Kapolri, Tito Karnavian, telah sepakat memimpin langsung satgas anti pengaturan skor untuk mengawal sepak bola nasional.

(Baca Juga: Dua Pemain Alumni Timnas U-19 Indonesia Dipertahankan Madura United)

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Mampukah Solskjaer mendongkrak performa Manchester United hingga akhir musim ini? #solskjaer #manchesterunited #manunited

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on