Benarkah MotoGP Perbolehkan Para Pebalap Saling Membantu demi Gelar Juara?

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Minggu, 8 Oktober 2017 | 19:10 WIB
Dari kiri ke kanan, Alex Rins, Valentino Rossi, Andrea Dovizioso, Marc Marquez, Maverick Vinales, Danilo Petrucci, dan Xavies Simeon, saat jumpa pers jelang MotoGP Aragon, Kamis (21/9/2017). (TWITTER.COM/MOTOGP)

Persaingan gelar juara dunia MotoGP musim ini mengerucut pada tiga pebalap yang berasal dari tim pabrikan yang berbeda yaitu Marc Marquez (Repsol Honda), Andrea Dovizioso (Ducati Team), dan Maverick Vinales (Movistar Yamaha).

Hingga empat seri balapan tersisa, Marquez masih menjadi pemimpin klasemen sementara dengan raihan 224 poin.

Sementara itu, Dovizioso berada di peringkat kedua dengan 208 poin, unggul 12 poin dari  Vinales yang berada di urutan ketiga.

Isu mengenai adanya team order untuk meminta pebalap setim membantu Marquez, Dovizioso, dan Vinales pun santer diberitakan terlebih mengingat pebalap-pebalap kuat yang berada di belakang mereka.

Jika Vinales memiliki Valentino Rossi, Marquez dan Dovizioso juga punya sosok pebalap tangguh lainnya di belakang mereka yaitu Dani Pedrosa (Repsol Honda) dan Jorge Lorenzo (Ducati).

(Baca Juga:F1 GP Jepang 2017 - Gelar Juara Semakin Melayang Sebastian Vettel Tetap Tidak Mau Salahkan Timnya)

Lalu bagaimana peraturan MotoGP saat ini mengatur soal strategi team order andai salah satu tim berniat melakukannya demi gelar juara?

Seperti dikutip BolaSport.com dari Crash, tidak ada regulasi di MotoGP yang secara khusus mengatur hal tersebut.

MotoGP justru menekankan jika para pebalap harus membalap dengan cara yang benar dan tidak membahayakan pebalap lainnya. Artinya, usaha untuk membantu rekan setim atau menahan pebalap lain pada dasarnya sah-sah saja untuk dilakukan.

"Pebalap harus berkendara dengan cara yang bertanggung jawab yang tidak menimbulkan bahaya bagi pesaing atau peserta lain, baik di lintasan maupun di pitlane," bunyi peraturan nomor 1.21.2 MotoGP.