Marc Marquez Dituduh Mendapat Perlakuan Istimewa Ketimbang Pebalap Lain Jika Lakukan Pelanggaran

By Samsul Ngarifin - Jumat, 13 April 2018 | 17:57 WIB
Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna) dan Marc Marquez (Repsol Honda). (AUTOEVOLUTION.COM)

Mantan Direktur Olahraga Aprilia, Jan Witteveen, ragu jika pebalap lain mendapat keringanan seperti Marc Marquez (Repsol Honda).

Hukuman yang diberikan oleh Race Direction kepada Marc Marquez saat balapan MotoGP Argentina, Minggu (8/4/2018) waktu setempat, memang menjadi kontroversi.

Yang pertama adalah saat insiden menjelang start, dimana Marc Marquez meninggalkan posisi start atau starting grid untuk menyalakan motor.

Secara regulasi, Marquez diharuskan memulai balapan dari pitlane. Namun hal itu urung dilakukan oleh pebalap Repsol Honda itu.

Witteveen berpendapat bahwa segala peraturan semestinya diberlakukan dan bagi yang melanggar harus menerima hukuman yang sepadan dengan pelanggarannya.

(Baca Juga: Komentar Andrea Dovizioso Ini Bisa Memperkeruh Konflik Valentino Rossi dengan Marc Marquez)

"Jika apa yang anda lakukan di grid itu tidak memiliki konsekuensi serius, maka segera setiap pebalap akan melakukan apa yang diinginkannya," kata Jan Witteveen dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.

"Jika pebalap melakukan sesuatu yang berbahaya dan salah maka Anda harus menghukumnya lebih keras. Itu tidak dibiarkan meninggalkan grid-nya," ujar Jan Witteveen.

Mantan Direktur Aprilia itu mengatakan jika enam kali juara dunia itu seharusnya didiskualifikasi.

Bahkan Witteveen berani menyebut andai yang melakukan pelanggaran adalah Alvaro Bautista (Angel Nieto), dirinya ragu Race Direction akan membuat keputusan yang sama.