Setelah Tragedi GP Argentina, Legenda MotoGP Meminta Agar Penalty Ride Through Dihapuskan

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Selasa, 17 April 2018 | 16:16 WIB
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengendarai motornya saat melakoni sesi latihan bebas pertama MotoGP Argentina di Autodromo Termas de Rio Hondo circuit, Santiago del Estero, Jumat (6/4/2018). ( JUAN MABROMATA/AFP PHOTO )

Legenda MotoGP, Kevin Schwantz, berpendapat bahwa hukuman penalti ride through yang diterima Marc Marquez pada GP Argentina (8/4/2018) seharusnya dihapuskan.

Pada balapan seri kedua MotoGP 2018 itu, Marquez mendapat penalti ride through karena tidak start dari pitlane saat mesin motornya mati.

Setelah menjalani hukuman tersebut, Marquez yang turun ke posisi 20, langsung tampil kesetanan untuk mengambil kembali posisi terdepan.

Marc Marquez pun sukses memanfaatkan keunggulan motor Honda RC213V untuk setidaknya finis di posisi kelima.

Walaupun usahanya tersebut memakan korban setelah beberapa kali membahayakan pebalap lainnya.

(Baca Juga: Kocak! Harry Kane Diolok-olok Netizen Lagi, Kali Ini Dia Ditahbiskan sebagai Pebalap Terbaik F1 GP China)

Melihat kejadian tersebut, Kevin Schwantz berpendapat bahwa penalti ride through kontra produktif dan justru menimbulkan bahaya tersendiri.

Menurutnya, pebalap yang menerima hukuman tersebut akan terbawa suasana buruk dan semakin bernafsu untuk kembali ke posisinya semula.


Pebalap Moto2 asal Amerika, Joe Roberts, berbincang-bincang dengan salah satu legenda MotoGP, Kevin Schwantz di Circuit of the Americas, Austin, Amerika Serikat.(DOK. MOTOGP)

"Kita mungkin tidak memerlukan ride through. Anda hanya perlu menambah 30 detik atau 1 menit ke (catatan waktu) pebalap pada akhir balapan," ujar Schwantz dikutip BolaSport.com dari Motorsport.