Andrea Dovizioso Ungkap Mengapa Kepopuleran Valentino Rossi Tak Bisa Digusur

By Samsul Ngarifin - Kamis, 27 Desember 2018 | 20:39 WIB
Alex Rins, Andrea Dovizioso, dan Valentino Rossi saat sesi jumpa pers jelang GP Jerman, Kamis (12/7/2018). ( DOK. MOTOGP )

Seperti diketahui, jika dibandingkan dengan Rossi, Dovizioso memang kalah jauh dari perolehan gelar juara dunia.

Rossi yang memulai karier sejak 1996 sudah mengoleksi sembilan gelar juara dunia, sedangkan Divizioso hanya satu gelar.

Dovizioso juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Rossi yang masih bisa bersaing di kelas MotoGP dengan usia hampir 40 tahun.

"Dia cukup tua untuk MotoGP, tetapi dia bisa balapan seperti di Malaysia dan dia bertarung dengan Maverick Vinales yang merupakan pebalap Yamaha terbaik hingga balapan terakhir," ujar Dovizioso lagi.

"Apa yang dia lakukan itu spesial, tidak masalah apakah dia menang atau tidak," ucapnya.

Dengan segala masalah yang mendera Yamaha, Rossi masih berhasil mengakhiri musim di peringkat ketiga klasemen akhir MotoGP 2018.

Adapun Vinales yang memenangkan satu balapan pada musim 2018 berada di peringkat keempat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

BOLASPORT.COM - Mantan pelatih timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini, membeberkan pelarangan menghadiri acara Mata Najwa oleh petinggi PSSI. Fakhri Husaini, mantan pelatih timnas U-16 Indonesia, menjadi bintang tamu dalam acara Mata Najwa yang live di Trans 7, Rabu (28/11/2018). Dalam acara yang bertajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 1" itu, Fakhri Husaini datang untuk memberikan tanggapan soal dugaan pengaturan skor di kompetisi sepak bola Indonesia. Sebagai pelatih timnas U-16, Fakhri berbicara soal pengaruh pengaturan skor terhadap pemain-pemain muda masa depan Indonesia. Akan tetapi, sebelum menghadiri acara tersebut, ada pihak yang melarang Fakhri muncul di televisi. #fakhrihusaini #fakhri #husaini #pssi #pssibisaapa #matanajwa

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on