Pebalap nasional Rio Haryanto masih akan berdiskusi dengan manajernya sebelum menentukan masa depannya.
Sebelumnya Rio telah menjalani tes Formula E di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, beberapa waktu lalu.
Ibunda Rio Haryanto, Indah Pennywati mengatakan, dirinya belum tahu rencana Rio Haryanto di masa depan, apakah akan membalap di Formula E atau bagaimana.
(Baca Juga: Ngambek, Petinggi tim Red Bull Sarankan Felipe Massa untuk Pensiun)
"Untuk rencana 2018 masih akan dibahas dengan manajernya," kata Indah Pennywati seperti dikutip Bolasport.com dari Wartakota.
Pada Selasa (3/10/2017), Rio Haryanto menjalani tes Formula E perdananya sekaligus menjadi pebalap pertama dan satu-satunya dari Indonesia yang pernah menjajal mobil single-seater listrik tersebut.
Mengemudikan mobil khusus tes dan pengembangan Formula E, Rio menyelesaikan semua program uji coba tanpa kendala.
Bukan catatan waktu yang menjadi referensi utama pada saat ini, mengingat Rio pun melaju sendirian di lintasan dan mencoba berbagai setelan untuk bisa merasa nyaman dengan mobil Formula E.
Setelah tes Formula E ini berjalan sukses, Rio bertekad untuk kembali tampil penuh sebagai pebalap di kejuaraan internasional.
Rio Haryanto mengaku senang bisa kembali berada di mobil balap.
"Saya sangat menikmati pengalaman hari ini, mobil Formula E sangat berbeda dengan Formula 1 tapi saat saya berada di kokpit dan mulai melaju kencang, semuanya terasa alami - seperti tidak pernah berhenti balap sekitar satu tahun," katanya.
"Mobil Formula E sangat unik dan sebagai mobil listrik, performanya sangat luar biasa. Terima kasih juga kepada Formula E yang telah memberikan saya kesempatan ini. Saya sekarang sedang menyusun rencana untuk masa depan dan berharap bisa kembali ke lintasan balap sesegera mungkin," kata pebalap asal Solo, Jateng, tersebut.
FIA Formula E Championship diluncurkan pada tahun 2014 dan kejuaraan ini tumbuh pesat dengan semakin banyaknya kota dan pabrikan besar dari seluruh dunia yang tertarik bergabung.
Musim keempat Formula E akan dibuka di Hong Kong, 2 Desember 2017.