Waduh, Race Steward F1 Ini Dapat Ancaman Pembunuhan karena Rugikan Max Verstappen

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 26 Oktober 2017 | 18:52 WIB
Pebalap Red Bull Racing. Max Verstappen, berada di grid sebelum menajalani balapan GP Amerika Serikat di Circuit of The Americas (COTA), Minggu (22/10/2017). (MARK THOMPSON/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/AFP PHOTO)

Kontroversi pemberian hukuman penalti kepada pebalap Red Bull, Max Verstappen, saat balapan GP Amerika Serikat 2017, akhir pekan lalu, berlanjut.

Dilansir BolaSport.com dari F1i, ketua tim race steward yang bertugas pada GP Amerika, Mika Salo, mendapat panggilan telepon yang berisi ancaman pembunuhan.

"Saya telah menerima ancaman pembunuhan, kebanyakan berasal dari Belanda," ujar Mika Salo.

Selain mendapat ancaman pembunuhan, perubahan informasi Mika Salo di situs Wikipedia juga sempat terjadi.

Di laman yang menulis perihal profil Mika Salo tersebut, dia disebut sebagai tangan kanan tim Ferrari untuk kembali menjuarai Formula 1 (F1).

"Perubahan di artikel Wikipedia hanyalah ulah iseng, tetapi ancaman kepada saya dan juri lainnya tidak dapat ditoleransi," imbuhnya.

(Baca Juga: FOTO - Penampilan Pertama Pebalap Berdarah Indonesia Tunggangi Motor Yamaha YZR-M1)

Pada akhir balapan yang berlangsung di Circuit of the Americas (COTA) tersebut, Verstappen dihukum penalti lima detik karena dianggap race steward mendapat keuntungan saat menyalip Kimi Raikkonen (Ferrari) dari luar lintasan.

Akibat penalti itu, Verstappen yang sebetulnya finis di urutan ketiga, terpaksa turun satu setrip.

Adapun, posisi podium terakhir menjadi milik Raikkonen yang finis di urutan keempat.