Begini Strategi yang Mungkin Diambil Ferrari untuk Hindari Kimi Raikkonen dari Grid Penalty

By Diya Farida Purnawangsuni - Selasa, 15 Mei 2018 | 17:39 WIB
Pebalap Ferrari dari Finlandia, Kimi Raikkonen, saat menjalani balapan GP Spanyol di Circuit de Catalunya, Montmelo, Barcelona, Minggu (13/5/2018). (LLUIS GENE/AFP PHOTO)

Penggantian mesin yang dilakukan Ferrari terhadap mobil Kimi Raikkonen pada GP Spanyol 2018, akhir pekan lalu, membuat tim balap Formula 1 (F1) asal Italia itu harus memutar otak untuk menghindarkan sang pebalap dari grid penalty.

Berdasarkan regulasi yang diterapkan pada F1 2018, setiap pebalap hanya boleh mengganti mesin jet darat mereka sebanyak 3 kali dalam satu musim.

Saat ini, F1 2018 baru menyelesaikan seri balap kelima.

Artinya, masih ada 16 seri balap lagi sampai musim kompetisi F1 2018 tuntas.

(Baca juga: Kimi Raikkonen Dinilai Tidak Perlu Ganti Mesin Lagi Meski Gagal Finis di Spanyol)

Di atas kertas, tentu berat bagi Ferrari untuk menjaga sisa jatah penggantian mesin mobil Kimi Raikkonen dengan 16 seri balap lagi.

Idealnya, Ferrari mengganti mesin jet darat Raikkonen per lima sampai enam seri balap sekali demi menghindari grid penalti.

Hal ini tentu merugikan bagi Raikkonen. Apalagi, Ferrari berniat memperkenalkan mesin baru mereka yang sudah mengalami peningkatan pada GP Canada.

Jika memakai strategi mengganti mesin per lima seri balap sekali, Raikkonen kemungkinan besar baru bisa memakai mesin anyar Ferrari pada GP German, Juli mendatang.

Sementara itu, rekan setimnya, Sebastian Vettel berpeluang menggunakan mesin baru Ferrari pada GP Canada.