Tekad Pemain Debutan Timnas Voli Putra pada SEA Games 2017

By Delia Mustikasari - Kamis, 17 Agustus 2017 | 14:10 WIB
Pebola voli putra nasional, Hernanda Zulfi (jersey biru), menjalani latihan di Padepokan Voli Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/7/2017). (RODERICK ADRIAN MOZES/KOMPAS.COM)

Tim nasional bola voli putra Indonesia sudah memilih 14 nama yang akan diberangkatkan pada SEA Games Malaysia, Kuala Lumpur, 19-30 Agustus.

Hernanda Zulfi menjadi salah satu pemain debutan pada SEA Games tahun ini. Meski demikian, penampilan Nanda (sapaan akrab Hernanda Zulfi) patut diperhitungkan.

Pada Kejuaraan Bola Voli Asia (Asian Men's Championship) 2017 yang berlangsung 24 Juli-1 Agustus di GOR Tridharma, Gresik, dia kerap menyumbang poin yang mengantar Indonesia menduduki peringkat keempat.

"Setelah kejuaraan Asia, kami punya waktu sekitar dua minggu menuju SEA Games. Dalam waktu yang relatif singkat, ada tambahan latihan untuk memperbaiki skill individu. Kami juga harus membenahi rasa percaya diri," kata Nanda ditemui JUARA di Padepokan Voli Sentul, Bogor, Jawa Barat belum lama ini.

"Meski memiliki percaya diri, kami juga jangan lengah," ujar pemain berusia 20 tahun ini.

Pencapaian pada Kejuaraan Asia lalu membuat Nanda ingin unjuk kemampuan pada SEA Games mendatang.

"Saya sudah merantau dari Batam ke Sidoarjo untuk belajar voli pada 2012 karena memang suka olahraga ini. Saya berpikir mumpung masih muda dan memiliki tinggi badan memadai, belum terlambat untuk mencoba," tutur pemain binaan klub Indomaret itu.


Pebola voli putra nasional, Hernanda Zulfi menghadiri acara pelepasan timnas bola voli di Padepokan Voli Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/8/2017).(DEBY DAHLIA/JUARA.NET)

Setelah bergabung di klub tersebut, kemampuan bermain sulung dari tiga bersaudara ini kian terasah. Tahun ini, dia memulai debutnya pada Proliga dengan memperkuat Batam Sindo BVN.

BVN tidak lolos ke putaran empat besar. Namun, performa Nanda selama Proliga 2017 membuat dia terpilih sebagai pemain timnas bola voli putra.

"Masuk timnas tidak gampang karena banyak saingan. Ketika sudah ada di dalam tim, ini merupakan peluang besar. Saya terus beradaptasi dan banyak berdiskusi dengan mas Rendy (Tamamilang) dan mas Rivan (Nurmulki)," ujar Nanda.