Peluncuran FMA sebagai Pemegang Lisensi Eksklusif Liga Champions, Liga Europa, dan Piala Super Eropa

By Verdi Hendrawan - Rabu, 18 April 2018 | 14:39 WIB
Acara launching FMA sebagai pemegang hak eksklusif media Liga Champions tiga musim ke depan di Ruang Medan 1, Westin Hotel, Jakarta, pada Rabu (18/4/2018). (VERDI HENDRAWAN/BOLASPORT.COM)

Perusahaan pemasaran olahraga, PT Futbal Momentum Asia (FMA), mendapatkan hak lisensi media dalam penayangan Liga Champions, Liga Europa, dan Piala Super Eropa selama 3 musim ke depan.

Hal ini disampaikan FMA melalui acara peluncuran sebagai pemegang hak eksklusif media ketiga turnamen besar itu untuk musim 2018-2019 hingga 2020-2021 di Ruang Medan 1 Westin Hotel, Jakarta, pada Rabu (18/4/2018).

FMA mendapatkan hak untuk melakukan sub-lisensi penayangan tiga ajang bergengsi itu di wilayah Indonesia.

Lisensi ini meliputi hak penyiaran eksklusif buat penayangan TV analog, digital, TV berbayar, TV satelit, IPTV, serta streaming berbasis web dan aplikasi.

Selain itu, FMA juga memiliki hak dalam melakukan perluasan penayangan cuplikan pertandingan, media sosial, public exhibition, siaran radio dan lain-lain.

Keberhasilan FMA dalam memiliki hak siar Liga Champions, Liga Europa, dan Piala Super Eropa ini melengkapi prestasi mereka sebelumnya pada Oktober 2017 sebagai pemegang hak eksklusif lisensi media untuk Piala Dunia 2018 buat wilayah Indonesia.

"Kami sangat gembira bahwa sekali lagi kami telah diberi kepercayaan untuk menghadirkan turnamen terbaik kelas dunia ke hadapan para pencinta sepak bola di Indonesia," ucap David Khim, CEO FMA.

"Pertandingan Liga Champions yang biasa tayang pukul 02.00 dini hari WIB, masih mampu menarik minat 3 juta penonton. Angka tersebut menggambarkan betapa antusiasnya pencinta sepak bola Indonesia dalam menyaksikan tayangan turnamen paling bergengsi dari klub-klub Eropa," tuturnya. 

(Baca Juga: Semifinal Liga Champions, 4 Klub dari 4 Negara Berbeda)

David Khim juga mengatakan bahwa dalam hal semangat dan kecintaan, fan sepak bola Indonesia berada di peringkat pertama di dunia, meski klub dan tim nasionalnya belum mencapai level tertinggi.