Andres Iniesta Bisa Tarik Banyak Penonton, Klub Jepang Ingin Tarik Turis Asing ke Stadion

By Estu Santoso - Selasa, 25 September 2018 | 21:05 WIB
Jabat tangan dua pemain Spanyol, Fernando Torres dari Sagan Tosu, dan Andres Iniesta (kiri) dari Vissel Kobe seusai laga perempat final Emperor's Cup 2018 di Stadion Best Amenity, 22 Agustus 2018. (jleague.jp)

Andres Iniesta ternyata namanya belum pudar. Tak bisa dimainkan klubnya, Vissel Kobe pada dua laga Liga Jepang 1 atau J-League 1, tetapi penonton yang hadir ke stadion tetap banyak.

Kedatangan Vissel Kobe ke dua laga tandang di Tokyo dan Saitama mampu menarik ribuan penggemar.

Padahal, Andres Iniesta tak bisa dimainkan pada dua pertandingan itu.

(Baca juga: Eks Penyerang Manchester United asal Italia Terancam Sanksi Setahun)

Namun, 100 ribu penggemar gabungan menghadiri pertandingan Vissel Kobe melawan FC Tokyo pada 5 Agustus dan Urawa Reds, Minggu (23/9/2018).

Sementara itu, beberapa penggemar asing cukup beruntung untuk memperoleh tiket sebelum terjual habis.

(Baca juga: Striker 20 Tahun Ini Berpeluang Jadi Pesepak Bola Pertama Malaysia di Liga Jepang)

Sebab, penonton luar Jepang yang lain dipaksa untuk mencari pengecer tiket via online.

”Saya selalu ingin datang ke pertandingan di sini, jadi kami harus pergi ke pasar sekunder,” kata pendukung Los Angeles Galaxy, Miguel Cabrera.

”Saya tidak tahu kapan tiket terjual habis, tetapi itu terjadi sejak Vissel memiliki Iniesta," tuturnya di luar Saitama Stadium sebelum pertandingan akhir pekan ini.

Cabrera dan teman seperjalanannya, Christi-Ann Rodriguez, membayar sekitar 150 dolar AS atau sekitar 2,2 jura rupiah per tiket.

(Baca juga: Peluang Timnas U-16 Malaysia ke Perempat Final Menipis, Catatan Manis di Bandung Jadi Penyemangat)

Harga ini tujuh kali lipat nilai nominal.

Namun, pengalaman dua turis asing merasakan atmosfer Saitama Stadium, markas Urawa Reds, yang pada satu titik memberi klub ini reputasinya sebagai "Manchester United of Asia."


Gelandang serang Chanatip Songkrasin saat berseragam Consadole Sapporo. (https://thethaovanhoa.vn)

”Atmosfer adalah sesuatu yang Anda nikmati pada permainan,” kata Rodriguez, yang dikutip BolaSport.com dari Japan Times.

”Para pendukung mendapatkan seluruh stadion bekerja untuk tim mereka, itu benar-benar luar biasa.”

(Baca juga: Timnas U-16 Indonesia Puncaki Grup C dan Butuh Satu Poin Lagi untuk Lolos ke Perempat Final Sebagai Juara Pool)

Urawa berada di antara segelintir klub Liga Jepang 1 yang menjual tiket pertandingan kandang secara online melalui situs web J. League berbahasa Inggris.

Namun, kurangnya grafik tempat duduk dan tiket yang terisolasi sering membuat frustrasi turis.

”Kami perlu meningkatkan kualitas penawaran kami kepada pengunjung dari luar negeri,” Hiroaki Matsumoto, kepala hubungan masyarakat Urawa Reds.

(Baca juga: Sepak Bola Singapura Bisa Memiliki Masa Depan Cerah, Ini Bukti Terbarunya)

”Kami belum benar-benar membuat platform yang tepat untuk menjual tiket (di luar negeri), dan saya rasa itulah yang terjadi di seluruh liga.”

Sat ini, Liga Jepang berjuang untuk meningkatkan kehadiran penonton lokal, yang rata-rata turun 600 orang dibandingkan tahun lalu.

(Baca juga: PSPS Riau Kena Dua Sanksi, Satu Hukuman untuk Gelandangnya yang Memukul Kiper Lawan)

Namun ada potensi pemasaran dari kedua bintang global seperti Iniesta dan penarikan regional seperti gelandang Thailand milik Consadole Sapporo, Chanathip Songkrasin.

Para pemain ini dapat menginspirasi penekanan yang lebih besar di pasar klub menjual tiket lebih global pada masa depan.

”Kehadiran (penonton Urawa Reds) menurun dan kami harus melihat serius bagaimana menarik lebih banyak wisatawan yang masuk,” ucap Matsumoto.