Klub Liga Malaysia Ini Krisis Keuangan dengan Utang 9 Miliar dan Minta Bantuan Suporternya

By Estu Santoso - Senin, 22 Oktober 2018 | 19:30 WIB
Ferdinand Sinaga, saat membela Kelantan FA. (@TRWFC/TWITTER)

BOLASPORT.COM – KAFA selaku pengelola klub Liga Malaysia, Kelantan FA mengalami krisis keuangan dan meminta pendukungnya mengumpulkan uang untuk mengatasi masalah ini.

Program pendukung mengumpulkan dana untuk klub Liga Malaysia ini dari inisiatif manajemen Kelantan FA.

Namun, program ’permohonan’ mengumpulkan dana ini sudah jalan sepekan dan hasilnya kurang memuaskan.

(Baca juga: Rapor Terens Puhiri di Liga Thailand 1 2018, Kalah Jauh dari Pemain Myanmar dan Main Hanya 15 Menit Per Laga)

Akun Twitter penyedia info sekaligus rumor sepak bola Malaysia, @GosipLigaM mengabarkan asa Kelantan FA untuk program pengumpulan dana dari pendukung mereka ini.

(Baca juga: Iner Sontany Cetak Sejarah, Jadi Pesepak Bola Pertama asal Indonesia yang Rebut Juara di Brunei)

Sementara itu, BolaSport.com mengutip dari Berita Harian bahwa Presiden KAFA, Bibi Ramjani Ilias Khan menjelaskan soal utang klubnya ke pemain yang masih tertunggak.

Bibi Ramjani mengatakan, 70 persen utang belum dilunasi manajemen Kelantan FA.

(Baca juga: Rudolof Yanto Basna Berada di Posisi Kedua Rapor Pemain ASEAN Liga Thailand 2 2018)

Utang itu ke pemain asing maupun lokal dari 2015 sampai 2017 dengan jumlah sampai 2,6 juta ringgit Malaysia atau setara 9 miliar rupiah.

”Kami bukan tidak ingin membayar saldo (tunggakan), tetapi marilah toleran, terutama ketika asosiasi sedang mengalami tekanan keuangan saat ini,” kata Bibi Ramjani.

(Baca juga: Piala Asia U-19 - Todd Rivaldo Ferre Siap Jadi Starter Timnas U-19 Indonesia, asal..)

”Kami memiliki ruang untuk memecahkan masalah ini," katanya ketika dihubungi oleh Bernama awal pekan ini.

Bibi Ramjani juga mengatakan, dia menolak isu KAFA enggan membayar utang mereka soal pembayaran gaji mantan pemain Kelantan FA.

(Baca juga: Fernando Torres Cetak Gol dan Bawa Sagan Tosu Meninggalkan Zona Degradasi Liga Jepang)

”Kami sedang berusaha menyelesaikan, tetapi ada sekelompok mantan pemain membuat laporan kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan Asosiasi Sepak Bola Profesional Malaysia (PFAM),” ujar Bibi Ramjani.

”Dari laporan itu, kami menemukan jumlah klaim yang berbeda dari catatan asosiasi sehingga mereka harus datang untuk berbicara dengan KAFA,” katanya.

(Baca juga: Unggul 2-0, Johor Darul Takzim Dipaksa Seri dan Gagal ke Final Piala Malaysia 2018)

Musim 2018, Kelantan FA finis pada posisi 11 Liga Super Malaysia dan degradasi ke Liga Premier Malaysia 2019.