Komentar Pelatih Arema FC jika Sepak Bola Indonesia Terhenti untuk Kali Kedua

By Metta Rahma Melati - Sabtu, 7 Oktober 2017 | 06:25 WIB
Pelatih Arema FC, Joko Susilo, menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers usai laga melawan Persib Bandung dalam laga pekan ke-19 Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (12/08/2017) malam. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Pelatih Arema FC Joko Susilo angkat bicara soal ancaman mogok yang dilakukan 15 klub kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Jika aksi mogok tersebut benar terjadi sedikit banyak akan berpengaruh kepada kondisi pemain.

"Pasti terganggu, terutama sisi psikologisnya," kata Joko Susilo, BolaSport.com melansir dari jatim.tribunnews.com.

Pasalnya, sepak bola Indonesia pernah mengalami keadaan sulit.

(Baca juga: Ezra Walian Cetak Gol Perdana, Almere City Naik Tiga Peringkat!)

Pada tahun 2015, Indonesia dikenai sanksi oleh FIFA.

Sepak bola Indonesia berhenti kala itu, dari mulai tidak ada liga resmi yang diakui FIFA hingga ajang internasional timnas Indonesia tidak dapat berpartisipasi.

Joko Susilo pun menambahkan bahwa para pemain sudah mengerti bagaimana rasanya jika kompetisi liga tidak bergulir.

"Mereka sudah merasakan pahitnya saat sepak bola itu berhenti," lanjut Gethuk, panggilan akrabnya.

(Baca juga: 10 Negara Eropa dengan Akurasi Operan Tertinggi, Nomor 9 Tak Disangka!)