Kapten PS Mojokerto Putera Tak Bisa Lupakan Sapaan Bahasa Jawa Choirul Huda

By Suci Rahayu - Senin, 16 Oktober 2017 | 17:12 WIB
Gelandang PS Mojokerto Putra, Tamsil Sijaya (tengah), berpose rekan setimnya Djayusman Triasdi (kiri) dan pemain Madura FC, dalam laga babak 16 besar pertama Grup D Liga 2 di Lapangan Kodikal Bumimoro Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/09/2017) sore. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Duka atas wafatnya Choirul Huda juga dirasakan oleh gelandang yang juga kapten PS Mojokerto Putra, Tamsil Sijaya. Satu hal yang membuat Tamsil akan selalu teringat olah sosok Huda yakni kalimat sapaan bahasa Jawa yang diucapkan almarhum semasa hidup.

Choirul Huda meninggal pada Minggu (15/10/2017) sore.

Huda meninggal saat masih memakai baju Persela Lamongan, satu-satunya klub yang ia bela di level profesional.

Kiper yang wafat pada usia 38 tahun ini mengalami trauma di bagian dada dan kepala seusai terlibat benturan dengan rekannya, Ramon Rodrigues.

(Baca Juga: Sandiaga Uno dan Mimpi Besar bagi Persija Jakarta)

Kabar duka meninggalnya Huda ini membuat Tamsil Sijaya merasa sedih. Baginya, Huda sudah seperti keluarga sendiri.

Untuk 18 tahun pengabdian yang sudah diberikan Huda ke Persela, kapten PS Mojokerto Putra ini juga melihatnya sebagai legenda klub.

“Saya turut berduka cita atas meninggalnya sang legenda Persela, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Tamsil Sijaya.

(Baca Juga: Fan Persib dan PSM Makassar di Dunia Maya Mengecam Ulah Zulham Zamrun yang Dianggap Sombong)

Setelah mendengar kabar meninggalnya Huda, Tamsil mengaku langsung bergegas menuju ke Lamongan dari Mojokerto.